Jumat, 20 September 2024 WIB

Diperkirakan Jutaan Amunisi Mengalir dari Iran ke Rusia

- Kamis, 09 Maret 2023 19:02 WIB
971 view
Diperkirakan Jutaan Amunisi Mengalir dari Iran ke Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan di Teheran pada 19 Juli 2022. (Foto: AFP Via GETTY IMAGES)

LONDON (Pesisirnews.com) - Iran diduga secara diam-diam memasok amunisi dalam jumlah besar ke Rusia untuk mendukung kampanye militer Rusia di Ukraina.

Sebuah sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Sky News yang dilansir Kamis, bahwa dua kapal kargo berbendera Rusia berangkat dari pelabuhan Iran pada bulan Januari menuju Rusia dengan muatan yang diduga berisi amunisi.

Data pelacakan menunjukkan dua kapal berbendera Rusia, Musa Jalil dan Begey, berangkat dari pelabuhan Iran pada Januari dan tiba akhir bulan itu di Rusia, menurut laporan tersebut.

Baca Juga:

Kapal itu menuju Rusia melalui Laut Kaspia, dengan membawa sekitar 100.300.000 (seratus juta tiga ratus ribu) peluru berbagai kaliber untuk pistol, senapan serbu, senapan mesin, dan senapan mesin berat.

Menurut sumber itu, ada juga granat 40mm untuk peluncur granat, roket anti-tank 107mm, berbagai ukuran mortir, roket artileri, peluru untuk kendaraan lapis baja, dan 10.000 jaket antipeluru.

Baca Juga:

"Rusia terus menggunakan Iran sebagai 'pangkalan belakang'," kata sumber itu.

Amunisi diperlukan untuk mengisi kembali persediaan Rusia yang dengan cepat habis untuk menembaki pasukan Ukraina.

“Rusia membayar amunisi secara tunai dan dengan melakukan itu, melewati sanksi Barat terhadapnya, mengabaikan sanksi terhadap Iran,” menurut sumber tersebut.

Invasi Rusia ke tetangganya, yang diluncurkan Februari lalu, telah menghadapi perlawanan sengit Ukraina yang didukung oleh senjata dan amunisi dari negara-negara Barat.

[br]

Duta Besar Ukraina untuk Inggris mengatakan kepada Sky bahwa tidak mengherankan jika Iran memasok Rusia dan ia mengharapkan lebih banyak dukungan yang akan datang.

“Mereka (Rusia) yang diduga (memiliki) tentara terbesar kedua di dunia sedang kehabisan sumber daya, yang merupakan hasil yang bagus untuk angkatan bersenjata Ukraina,” kata Duta Besar Vadym Prystaiko.

Dia mengatakan sanksi terhadap Rusia menghambat kemampuannya untuk memasok tetapi "kami masih harus secara aktif mengejar Iran dan rezim lainnya untuk menghentikan pasokan ke Rusia untuk memicu perang ini di Ukraina."

Seorang brigadir Ukraina mengatakan Rusia menembakkan antara 60.000 hingga 70.000 peluru artileri setiap hari saat menyerang posisi pertahanan. Tetapi jumlah itu dibantah pejabat AS dengan menyebutkan angka maksimal 20.000.

Sementara, kementerian pertahanan Rusia dan kementerian luar negeri Iran belum memberikan tanggapan tentang klaim pengiriman amunisi tersebut.

(PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Komandan Wagner Klaim Berhasil Menewaskan 38.000 Tentara Ukraina
Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang Tinggi hingga 4 meter, Masyarakat Perlu Waspada
Ukraina Pesan 100 Kendaraan Lapis Baja Rosomak dari Polandia
Jaksa Tuntut Mantan Kapolres Bukittinggi 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 2 Miliar
Putin Tuding AS dan Nato Membentuk Aliansi Global Mirip Perang Dunia II
Profesor Israel Ungkap Hubungan Mesra Iran-Israel sebelum Jadi Musuh Bebuyutan
komentar
beritaTerbaru