MOSKOW (Pesisirnews.com) - Rusia dilaporkan pada Rabu kemarin telah memutuskan untuk menarik pasukannya dari kota Kherson yang memiliki posisi strategis, yang terletak di tenggara Ukraina. Keputusan ini disetujui setelah pertemuan penting Departemen Pertahanan Rusia.
Negara yang berjuluk ‘Beruang Merah’ ini disebut mengambil keputusan mundur karena serangan dua arah terus menerus dari Ukraina yang berkembang pesat.
Menurut kantor berita TASS, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah memerintahkan pasukannya untuk mundur dari kota Kherson dan mengambil garis pertahanan di tepi seberang Sungai Dnipro. Keputusan ini disebut dilakukan atas saran dari Jenderal Sergei Surovikin.
Baca Juga:
Jenderal Sergei Surovikin dengan tegas menyatakan bahwa tidak mungkin lagi memasok sumber daya ke kota Kherson.
Pejabat tinggi militer mengatakan bahwa tekanan pada Kherson meningkat pesat dan pasukan Rusia tidak mendapatkan pasokan pada kecepatan itu.
Baca Juga:
Dalam situasi seperti itu, serta dengan mendekatnya musim dingin, masalah para prajurit akan meningkat. Inilah alasan mengapa Rusia memerintahkan pasukannya untuk mundur.
Setelah menarik mundur pasukannya dari Kherson, Rusia memutuskan untuk membangun benteng pertahanan di sisi lain sungai Dnipro.
Ini adalah keputusan paling penting setelah serangan ke Ukraina, di mana tentara Rusia harus mundur dari Ibu Kota negara itu.
Namun langkah mengejutkan Rusia mundur dari Kherson menjadi kewaspadaan tersendiri bagi Ukraina karena sejak awal invasi, Rusia dengan cukup mudah merebut dan menghancurkan kota itu.
Terlebih Rusia juga mengevakuasi sejumlah penduduk yang pro-Rusia ke wilayah yang lebih aman dengan alasan mereka dikhawatirkan akan mendapat ‘tekanan’ dari militer Ukraina.
[br]
Terhadap situasi itu, sejumlah pengamat militer menyebut Rusia kemungkinan sedang menyusun strategi baru dan menata ulang kekuatannya yang melemah akibat perlawanan hebat tentara Ukraina.
Di sisi lain, pengamat menilai mundurnya Rusia dari Kherson besar kemungkinan hal itu memang menunjukkan Rusia sedang mengalami masalah, terutama dalam suplai logistik dan peralatan tempur yang banyak hancur akibat serangan Ukraina setelah negara ini mendapat bantuan senjata berpresisi tinggi dari Barat.
Tetapi beberapa pihak yang skeptis masih meragukan Ukraina telah mampu mengalahkan Rusia di medan tempur Kherson, sebelum seluruh wilayah itu benar-benar berkibar bendera Ukraina. (PNC)