Jumat, 23 Mei 2025 WIB

Hukum Makan Daging Kurban Sendiri, Bolehkah? Begini Kata UAS dan Buya Yahya

Apakah orang yang berkurban tidak boleh memakan daging kurban sendiri? Haruskah orang yang berkurban membagikan daging kurbannya kepada orang lain?
Haikal - Minggu, 16 Juni 2024 17:36 WIB
1.190 view
Hukum Makan Daging Kurban Sendiri, Bolehkah? Begini Kata UAS dan Buya Yahya
Kolase Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Istimewa)

(Pesisirnews.com) -Kurban atau qurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang dilakukan saat Idul Adha dan hari Tasyrik. Hukum ibadah kurban adalah sunnah, tapi bisa wajib jika berkurban karena dinazarkan sebelumnya.

Berkurban tidak hanya sebagai wujud pendekatan diri kepada Allah SWT (hablumminallah), tapi juga menjadi sarana meningkatkan empati dan solidaritas sesama manusia (hablumminannas).

Baca Juga:
Umum yang terjadi di masyarakat adalah daging kurban dibagikan. Agar teratur, biasanya panitia kurban memberikan kupon untuk ditukarkan dengan daging kurban

Itu artinya, apakah orang yang berkurban tidak boleh memakan daging kurban sendiri? Haruskah orang yang berkurban membagikan daging kurbannya kepada orang lain?

Baca Juga:
Pertanyaan tersebut sering muncul setiap tahun menjelang atau saat Idul Adha. Dua ulama kharismatik, Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya telah menjelaskannya secara gamblang.

UAS mengatakan, orang yang berkurban wajib tidak boleh memakan daging kurbannya. Akan tetapi, jika kurban sunnah seperti pada umumnya sangat dibolehkan untuk memakan daging kurbannya.

"Makanlah, justru kita disuruh makan (daging kurban sendiri)," kata UAS dikutip dari Instagram @ustadzabdulsomad_official, Kamis (7/7/2022).

Salah satu bagian yang sunnah untuk dimakan oleh orang yang berkurban adalah hatinya. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Al-Baihaqi.

"Rasulullah SAW ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan sesuatu. Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah. Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya," demikian arti hadis tersebut.

Kalaupun tidak memakan hati hewan kurban sendiri, menurut UAS tidak apa-apa. Sebab hal tersebut hanya sunnah, bukan bagian dari wajib, rukun, apalagi syarat dalam berkurban.

Sementara itu, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al Bahjah Buya Yahya menjelaskan, bahwa daging hewan kurban dapat dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk hidangan tamu, dan sepertiga lagi untuk tetangga.

"Jangan sampai Anda menyembelih kambing ternyata anak Anda ngenes melihat (orang makan daging) kambing, boleh (dimakan)," katanya dikutip dari YouTube Buya Yahya.

Daging kurban juga bisa dibagikan ke fakir miskin. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Hajj ayat 28.

Artinya: "Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir."

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang berkurban sunnah boleh memakan daging kurbannya. Sementara, orang yang berkurban wajib tidak boleh memakan daging kurbannya. Wallahu a'lam.(liputan6).

SHARE:
Tags
beritaTerkait
Delapan Jamaah Calon Haji Inhil Dilepas Menuju Tanah Suci
Untuk Kenyamanan Jemaah, PPIH Siapkan Bus Antarkota dengan Spek Khusus*
Nasi Kuning Hingga Sambal Tumis, Chef Azhari: Menu Nusantara Jadi Sajian Utama Jamaah Haji 2025
Bupati Herman Resmi Lepas 443 Jemaah Haji Kloter 7 Asal Inhil ke Tanah Suci
Sebanyak 438 Jamaah Haji Inhil Diberangkatkan Menuju Batam, Bupati Herman: Ini Adalah Awal Perjalanan Suci
Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Indragiri Hilir 2025
komentar
beritaTerbaru