Jumat, 13 September 2024 WIB

Indahnya Islam: Keluarga Muslim Turun-temurun Jaga dan Lestarikan Sinagoga Yahudi di India

- Minggu, 04 April 2021 12:48 WIB
1.497 view
Indahnya Islam: Keluarga Muslim Turun-temurun Jaga dan Lestarikan Sinagoga Yahudi di India
Keluarga Muslim yang menjadi pengurus Magen David Synagogue di Kolkata, India selama beberapa generasi. (Capture National Geographic)

Pesisirnews.com - Sebelum India merdeka dari Inggris pada tahun 1947, ada hampir 5.000 orang Yahudi yang tinggal di Kolkata. Komunitas Yahudi di negara itu umumnya bekerja sebagai pebisnis, pemilik surat kabar dan pemilik sekolah.

Tetapi ketidakpastian tentang stabilitas negara di bawah pemerintahan baru mendorong eksodus komunitas Yahudi dari India setelah negara Israel berdiri satu tahun kemudian.

Dalam artikel National Geographic, orang Yahudi pertama yang bermigrasi ke Kolkata adalah seorang pedagang permata Suriah bernama Shalom Cohen pada tahun 1798.

Baca Juga:

Kemudian, lebih banyak lagi orang Yahudi yang mengikuti Cohen, terutama dari Irak dan Suriah berimigrasi ke Kolkata. Mereka membuka bisnis dan mengekspor sutra, nila, dan opium.

Pada pertengahan hingga akhir 1800-an, sinagoga (rumah ibadah umat Yahudi) dibangun untuk menampung 3.000 orang Yahudi di kota itu.

Baca Juga:

Selama Perang Dunia II, orang Yahudi yang melarikan diri dari Eropa mencari perlindungan di Kolkata.

Bintang film terkenal dan ratu kontes datang dari kelompok minoritas. Hidangan hibrida ditemukan, memadukan cita rasa Timur Tengah dan India.

Musik, kebiasaan makan juga sangat mirip dan orang cenderung lupa bahwa dunia Arab adalah pusat komunitas Yahudi. Bahkan para imigran awal terlihat seperti orang Arab masa kini, sebelum mereka mulai untuk mencerminkan identitas Yudeo-Inggris,” mengutip laporan Al Jazeera tentang kehidupan komunitas Yahudi di Kolkata.

[br]

Menurut New York Times, saat ini hanya dua lusin orang Yahudi yang tinggal di Kolkata, tetapi menariknya, beberapa generasi keluarga Muslim terus mempertahankan rumah ibadah umat Yahudi di kota itu.

Pengasuh Muslim yang berdedikasi cenderung melestarikan tiga sinagoga aktif meski jemaahnya semakin berkurang.

Sinagoga-sinagoga itu menampung lebih banyak turis daripada jemaah umat Yahudi, namun para pengurus dari keluarga Muslim masih ingat hari-hari ketika kegiatan doa umat Yahudi dilakukan.

Kisah keluarga Muslim yang menjaga dan melestarikan sinagoga di Kolkata kemudian diabadikan dalam sebuah film dokumenter pendek pada 2019, yang menayangkan seorang kepala keluarga Muslim telah menjadi pengasuh sinagoga selama 60 tahun.

Dia sekarang berbagi pekerjaan dengan kedua putranya. Tanpa mereka, sisa-sisa terakhir dari seorang Yahudi Kolkata bisa hilang.

Selain tiga sinagoga, dua sekolah (tanpa siswa Yahudi), dan pemakaman Yahudi masih ada di Kolkata.

Sinagoga-sinagoga itu kini lebih banyak menampung turis daripada jemaah, namun para pengurus Muslim masih ingat hari-hari ketika bagian upacara doa penuh Yahudi dilakukan.

[br]

Keterlibatan Muslim tidak aneh dalam komunitas kecil Yahudi.

“Kakek nenek kami selalu lebih suka jika ada Muslim di sini karena mereka juga menyembah Tuhan, atau Yang Mahakuasa, yang kami lakukan juga,” kata Elisha Twena, sekretaris salah satu sekolah Yahudi, dalam film dokumenter pendek itu.

Kedua komunitas tersebut, keduanya minoritas di negara Hindu, tumbuh bersama.

"Di Kolkata, keluarga Yahudi menyewa juru masak Muslim karena mereka hanya makan daging halal. Keluarga Hindu tidak ingin bekerja di rumah orang Yahudi karena dagingnya dimasak," kata Jael Silliman, seorang penduduk Yahudi di Kolkata dan pendiri arsip digital tentang Yahudi.

Dengan hanya beberapa anggota lanjut usia yang tersisa, orang Yahudi terakhir di Kolkata khawatir bahwa masa depan komunitas akan menjadi kenangan yang dipegang oleh batu nisan dan nama jalan yang memudar.

Untuk saat ini, sinagog tetap dipertahankan dengan sumbangan dan dedikasi dari keluarga Muslim yang mengawasinya.

"Saya bukan tuhan jadi saya tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi 10 atau 15 tahun dari sekarang," kata Rabul Khan, penjaga generasi kedua untuk Magen David Synagogue

“Tapi saya berharap, dengan kemauan dan belas kasihan Allah, bahwa komunitas ini akan bertahan,” ujarnya.***

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pj Bupati Inhil Herman Buka Secara Resmi Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam
Gagal Ramalan Kiamat Tgl 29 Juni 2024 Peramal India Kushal Kumar Merubah Prediksi 10 Agustus 2024
Viral Di dunia Maya, Paranormal India Prediksi Kiamat 29 Juni,Tanggapan Warganet "Tunggu Dulu Dong Utang Belum Bayar"
Tanda Tanda Akhir Zaman, Mengungkap Fakta Tanda Tanda Kiamat di Arab Saudi & Israel
WHR 2023: Israel Bertahan di Urutan ke-4 Negara Paling Bahagia di Dunia, Afghanistan Paling Tidak Bahagia
Menkopolhukam Minta Ormas Islam Kawal Pemilu 2024 Berjalan sesuai Jadwal
komentar
beritaTerbaru