Kamis, 24 April 2025 WIB

Ya Ampun, Corona Varian BA.2 Menyebar di AS, Gedung Putih Kekurangan Uang untuk Beli Vaksin

- Senin, 28 Maret 2022 08:57 WIB
544 view
Ya Ampun, Corona Varian BA.2 Menyebar di AS, Gedung Putih Kekurangan Uang untuk Beli Vaksin
Ilustrasi: Omicron BA.2. (newsroom.ucla.edu)

WASHINGTON (Pesisirnews.com) - Meskipun epidemi Covid-19 varian baru di Amerika Serikat (AS) telah membaik, infeksi masih menyebar di seluruh dunia.

Para ahli khawatir bahwa gelombang epidemi baru dapat melanda AS, dan mereka juga khawatir bahwa mereka tidak akan tahu kapan "kebangkitan virus" akan terdeteksi.

Ada beberapa alasan bagi para ahli untuk khawatir, pertama adalah kebanyakan orang telah beralih ke pemeriksaan cepat di rumah, dan semakin sedikit orang yang menerima tes asam nukleat standar, sehingga sulit bagi pemerintah untuk secara akurat memperkirakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi.

Baca Juga:

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, telah terjadi peningkatan infeksi varian baru BA.2 yang menyumbang sepertiga dari kasus baru secara nasional dan lebih dari setengahnya terjadi di Timur Laut.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara bagian New York naik sedikit, seperti halnya jumlah total rawat inap di New England.

Baca Juga:

Namun, pada saat varian baru Corona diketahui, sayangnya lebih sedikit laboratorium yang ditugaskan oleh CDC untuk mendeteksi varian baru virus ini.

Awalnya ada sepuluh laboratorium skala besar untuk menganalisis urutan genetik virus dan menemukan varian baru. Tetapi CDC berencana untuk menguranginya menjadi tiga sisanya dalam dua bulan ke depan.

Sementara itu, pejabat kesehatan masyarakat hanya fokus pada jumlah rawat inap, padahal jumlah orang yang dikirim ke rumah sakit dalam kasus yang parah telah meningkat.

Ini menunjukkan bahwa epidemi sudah serius, dan tenaga kesehatan masyarakat tidak dapat melihat gelombang epidemi baru dari jumlah rawat inap.

Lebih buruk lagi, Gedung Putih mengatakan tidak ada banyak uang yang tersisa bagi pemerintah untuk membeli vaksin, terapi, dan alat tes.

Tidak heran Jennifer Nuzzo, seorang peneliti pandemi Brown University, mengatakan AS "tidak terlalu baik."

“Informasinya tidak lengkap, dan tentu saja akan berpengaruh secara tidak langsung. Salah satu alasan utama adalah orang yang didiagnosis di rumah cepat diperiksa, dan mungkin tidak dilaporkan,” kata Nuzzo yang dikutip dari worldjournal.com, Senin (28/3).

Dia menambahkan, unit kesehatan masyarakat tidak berusaha mengumpulkan informasi ini.

James Musser, seorang ahli epidemiologi di Houston Methodist Hospital, mengatakan data BA.2 saat ini di AS "sangat kabur” sehingga sulit membuat keputusan yang efektif.

“Jumlah resmi kasus yang dikonfirmasi saat ini tidak mencerminkan "kenyataan" dengan benar.”

Adapun menurut WHO, situasinya lebih buruk di tempat lain, dengan kasus yang dikonfirmasi secara global meningkat selama dua minggu berturut-turut, terutama karena varian baru Omicron, BA.2.

[br]

Terpisah, Bronwyn MacInnis, direktur Pathogen Gene Surveillance Group di Broad Institute of MIT dan Harvard, percaya bahwa pengurangan jumlah laboratorium skala besar seperti itu tidak kondusif untuk pengawasan virus dan sistem intelijen di Amerika Serikat.

“Mencari jejak virus di sistem saluran pembuangan limbah, Anda dapat mengetahui tren infeksi sekitar seminggu sebelumnya. Misalnya, varian Omicron ditemukan pada sampel saluran pembuangan di New York City pada 21 November. Sepuluh hari kemudian, kasus infeksi Omicron pertama di Amerika Serikat didiagnosis,” ungkap MacInnis.

"Sayangnya sampel saluran pembuangan tidak dapat menentukan siapa yang terinfeksi, kata pejabat Departemen Kesehatan Seattle, Jeff Duchin menanggapi pernyataan Maclnnis.

“Nilai akhir dari pendekatan ini belum ditentukan,” ujarnya.

Apakah varian ini lebih menular?

Menurut Shangxin Yang, seorang profesor patologi dan kedokteran laboratorium di Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA melalui laman newsroom.ucla.edu, varian ini mungkin lebih menular, tetapi tidak terlalu banyak.

BA.2 sebenarnya ditemukan ketika Omicron pertama kali ditemukan, pada awal Desember, dan setelah lebih dari tiga bulan, itu masih merayap hingga mencapai sekitar 25 persen kasus.

Menurutnya, butuh waktu lama dari varian ini berkembang, dan bahkan tidak dominan.

Apa bedanya dengan varian Omicron asli?

Belum ditemukan adanya bukti bahwa BA.2 lebih patogen daripada BA.1. Salah satu bukti yang jelas adalah bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus BA.2, angka kematian terus menurun.

Hal penting untuk dipahami adalah bahwa meskipun ada perbedaan genetik, area utama motif pengikatan reseptor (di mana virus mengikat reseptor tubuh dan memasuki sel) antara BA.1 dan BA.2 sangat mirip.

Jadi dalam arti tertentu, vaksin yang efektif terhadap BA.1 harus sama efektifnya terhadap BA.2.

Akankah terjadi lonjakan kasus akibat varian ini?

Menurut Profesor Yang, "kita mungkin melihat jumlah kecil dalam hal kasus, dan itu mungkin disebabkan di antara individu yang tidak divaksinasi, dan terpapar virus sebelumnya."

“Itulah celah di mana virus dapat menyebar,” imbuhnya. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Ditemukan Subvarian Baru Covid-19, Kemenkes Minta Masyarakat Segera Vaksin Booster
BIN Gelar Vaksinasi Massal di Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis
Vaksinasi Mobile Kembali Digelar Kodim 0314/Inhil  untuk Kebutuhan Kesehatan Masyarakat
Kasus Cacar Monyet Meluas, Mantan Direktur WHO Dorong Pengadaan Vaksin Cacar Monyet
Kapolres Inhil dan Jajaran Forkopimda Vidcon Vaksinasi Merdeka Bersama Kapolda Riau
BIN Daerah Riau Gelar Vaksinasi di Rohil, Sasaran Karyawan dan Pengunjung Suzuya
komentar
beritaTerbaru