KABUL (Pesisirnews.com) - Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas penutupan sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan dan penangkapan perempuan di provinsi Bamiyan tengah.
Dilansir dari laman berita Afghanistan khaama.com Rabu (13/4), Badan PBB itu dalam cuitannya mengatakan, perempuan Afghanistan tidak hanya diperbolehkan bekerja dan mengenyam pendidikan tetapi juga mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Dalam postingan di Twitter PBB menuliskani: “Bahwa gadis-gadis Afghanistan menghadapi pembatasan perjalanan, pekerjaan, pendidikan, dan keselamatan di negara itu dengan menuntut perlindungan nilai-nilai kemanusiaan dan hak-hak perempuan dan anak perempuan.â€
Baca Juga:
[br]
Sebelumnya, Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah mengatakan bahwa perempuan Afghanistan menanggung beban krisis Afghanistan.
Baca Juga:
Meski penutupan sekolah perempuam mendapat reaksi keras dari dalam dan luar negeri, namun sampai kini Imarah Islam Afghanistan belum membuka kembali sekolah untuk anak-anak perempuan Afghanistan. (PNC)