"Ketika nanti ibu sudah tiada kamu akan gilaâ€
(Pesisirnews.com) - Ini adalah kisah nyata yang terjadi pada seorang pria mantan pengusaha sukses yang berasal dari Cirebon, bernama Jumadi.
Jumadi kini merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sering meninggalkan rumah dan hidup tak tentu arah di pinggir jalan serta sering tenggelam dalam lamunannya.
Baca Juga:
Kisah kelam dan memilukan dari Jumadi ini terungkap dalam video yang diunggah ke YouTube oleh akun Bang Yo beberapa waktu lalu.
Dia disebut kerap ngamuk di rumahnya yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Bahkan dia juga kerap merusak perabotan di rumah yang ditinggalinya seorang diri tersebut.
Baca Juga:
Usut punya usut, Jumadi ternyata dulunya merupakan seorang pengusaha yang terkenal sukses di wilayah tempat tinggalnya. Dia bahkan sering menerima orderan dari Jakarta lewat bisnis yang digelutinya.
[br]
Pernah membentak sang ibu sewaktu ibunya masih hidup
Diketahui dulunya Jumadi yang sukses tinggal bersama sang ibu. Saat itu ibunya yang sedang sakit berupaya meminta obat kepada Jumadi. Namun Jumadi justru berkata kasar kepada ibunya.
Jumadi pernah bilang kepada ibunya: “ Minum obat terus, mati aja sekalian.â€
Mendengar perkataan anaknya, kala itu sang ibu sakit hati dan membalas, " Ketika nanti ibu sudah tiada kamu akan gila."
Ucapan sang ibu terbukti, Jumadi jadi ODGJ
Setelah sang ibu tiada, ucapan almarhumah ibunya pun menjadi kenyataan. Karma buruk menimpa Jumadi. Dia mengalami gangguan jiwa setelah ibunya meninggal.
Pasca ditinggal sang ibu dan mengalami gangguan jiwa, Jumadi diketahui sering pergi meninggalkan rumah hingga pergi ke luar kota. Bahkan dirinya pernah pergi ke Surabaya selama beberapa bulan.
Saat ditemukan relawan, Jumadi mengaku tinggal di Desa Bakung, Kecamatan Jamblang. Namun setelah ditelusuri ternyata diketahui bahwa Jumadi merupakan warga Tegalsari.
[br]
Dipertemukan dengan pihak keluarga
Pihak relawan pun berupaya mempertemukan Jumadi dengan keluarganya. Dan relawan pun berhasil menemui adik Jumadi bernama Lina.
Saat ditanya oleh relawan, Lina, sang adik membenarkan jika Jumadi adalah kakaknya.
Jumadi sendiri berupaya dipertemukan dengan pihak keluarganya lantaran dirinya masih memiliki rumah tinggal yang layak bersama keluarganya, sehingga diharapkan dia tidak berada di jalanan kembali.
Kisah Jumadi ini semoga bisa dipetik hikmahnya, tentang bagaimana seorang anak yang durhaka cepat atau lambat akan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas perilaku buruknya terhadap orangtua.
Mungkin jika sang ibu Jumadi ini masih hidup, tentu dia tak akan tega melihat nasib anaknya karena kasih sayang seorang ibu itu tidak mengenal pamrih dan tanpa batasan, terlebih kepada sang buah hati yang dilahirkannya. (PNC/dream.co.id)