Jumat, 13 September 2024 WIB

Kisah dokter Muslim Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Pria Yahudi yang Mau Dibunuh saat Unjuk Rasa

- Senin, 24 Mei 2021 10:50 WIB
777 view
Kisah dokter Muslim Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Pria Yahudi yang Mau Dibunuh saat Unjuk Rasa
dr. Muhammed Awad (33) selamatkan nyawa pria Yahudi dalam sebuah aksi unjuk rasa yang berlangsung rusuh. (Foto: United Hatzalah)

Pesisirnews.com - Saat pecah konflik bersenjata antara Israel-Hamas pada 10 Mei lalu, terjadi banyak aksi unjuk rasa yang dilakukan tidak hanya di wilayah Palestina tetapi juga terjadi di kota-kota Arab-Yahudi di seluruh Israel.

Banyak yang terluka parah dari kedua belah pihak. Sejumlah bangunan bersejarah turut jadi korban dibakar dan dihancurkan.

Pada 14 Mei lalu, ada satu kejadian di mana seorang pria Yahudi nyaris kehilangan nyawa ketika terjebak dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan penduduk Muslim di Tamra, Galilea.

Baca Juga:

Pria Yahudi ini merupakan penduduk Mitzpe Aviv yang memasuki kota untuk menjalankan beberapa tugas seperti yang biasa dia lakukan secara teratur. Namun pada saat itu ia terjebak dalam kerumunan aksi unjuk rasa yang berlangsung rusuh.

Mengetahui ada pria Yahudi, pengunjuk rasa Muslim yang marah mulai menyerang dan memukulinya tanpa ampun hingga menikam lehernya.

Baca Juga:

Seperti dilaporkan israel21c.org, seorang pengamat menelepon layanan darurat untuk mencoba mendapatkan bantuan bagi pria itu, yang mengalami pendarahan hebat dari banyak luka.

Mendapata laporan, dr. Muhammad Awad segera memimpin tim yang terdiri dari lima EMT dan paramedis yang tiba di tempat kejadian dengan ambulans.

Dokter Muhammad Awad (33), merupakan seorang dokter Ruang Gawat Darurat yang bekerja di Bnei Zion Medical Center di Haifa dan seorang relawan dari organisasi penyelamat darurat bernama United Hatzalah.

[br]

Ketika dia melihat pria itu, jauh di dalam kerumunan, dia dan timnya berlari masuk tanpa ragu-ragu.

Meski berbahaya, Awad mengatakan tim berlari "meski tahu bahwa kami akan cedera dan dipukuli massa."

Dalam tindakan keberanian yang luar biasa, dr. Muhammad Awad mencoba menyelamatkan nyawa pria Yahudi yang terluka dan nyaris di eksekusi oleh massa. Bahkan tubuhnya jadi tameng pukulan massa yang bertubi-tubi demi menyelamatkan nyawa pria Yahudi itu.

"Kami mengikuti protes dengan seluruh kekuatan kami dan menemukan pria itu menderita luka tusukan di leher dan memar di sekujur tubuhnya," kata Awad.

“Orang-orang terus memukulnya. Kami berteriak kepada semua orang agar segera berhenti dan kami mencoba melepaskannya dari gerombolan yang marah itu. Saat itulah kita mulai ikut dipukuli,” ujarnya.

“Orang-orang terus mencoba untuk memukulnya bahkan setelah kami memasukkannya ke dalam ambulans. Saya menutupinya dengan tubuh saya sendiri dan inilah cara saya menyelamatkan hidupnya.

Ini semua terjadi di jantung desa selama protes. Di sinilah mobil-mobil dibakar dan berbahaya bahkan bagi polisi untuk masuk,” jelas Awad.

[br]

Apa yang dilakukan dr. Muhammad Awad dan staf ambulans lainnya mendapat apresiasi dari Presiden dan Pendiri United Hatzalah, Eli Beer.

“Menyakiti diri sendiri untuk menyelamatkan sesama bukanlah sesuatu yang akan dilakukan banyak dari kita,” ujarnya.

“Dalam kursus pelatihan kami, kami mengajarkan bahwa hal terpenting yang harus dikhawatirkan oleh relawan pertama adalah keselamatan mereka sendiri. Tetapi dalam hal ini, tidak ada pilihan untuk melakukan apa pun selain apa yang dr. Awad dan yang lainnya lakukan untuk menyelamatkan orang yang dipukuli oleh massa yang marah,” jelas Beer.

"Untuk tindakan ini, dan juga berkali-kali di mana dr. Awad dan relawan lainnya telah membantu orang, mereka adalah pahlawan sejati," kata Beer memuji pengorbanan tim medis dan relawan.

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Tanda Tanda Akhir Zaman, Mengungkap Fakta Tanda Tanda Kiamat di Arab Saudi & Israel
WHR 2023: Israel Bertahan di Urutan ke-4 Negara Paling Bahagia di Dunia, Afghanistan Paling Tidak Bahagia
Profesor Israel Ungkap Hubungan Mesra Iran-Israel sebelum Jadi Musuh Bebuyutan
Upaya Arab-Israel Mengatasi Dampak Perubahan Iklim dan Kenaikan Suhu di Timur Tengah
Perkuat Hubungan Ekonomi, Perusahaan Israel Buka Cabang Pertamanya di Maroko
Organisasi Mahasiswa Kedokteran Indonesia Dorong Penerapan Kurikulum Pendidikan Seksual
komentar
beritaTerbaru