Senin, 09 Desember 2024 WIB

Wabah Kolera Melanda Suriah, PBB Diminta Segera Menahan Penyebarannya

- Rabu, 14 September 2022 09:39 WIB
675 view
Wabah Kolera Melanda Suriah, PBB Diminta Segera Menahan Penyebarannya
Otoritas kesehatan di Suriah menangani wabah kolera. (Foto: AFP)

DAMASKUS (Pesisirnews.com) - Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah, Imran Reda, mengatakan bahwa wabah epidemi kolera di beberapa wilayah negara itu merupakan ancaman serius di Suriah dan kawasan, dan menyerukan tanggapan mendesak untuk menahan penyebarannya.

Reda menambahkan, dalam sebuah pernyataan, bahwa dia percaya wabah penyakit itu terkait dengan irigasi tanaman menggunakan air yang terkontaminasi dan minum air yang tidak aman dari Sungai Efrat, yang membelah Suriah dari utara ke timur.

Banyak warga Suriah bergantung pada sumber air yang tidak aman karena kerusakan infrastruktur sumber daya air yang luas akibat perang yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga:

Richard Brennan, Direktur Darurat Regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan bahwa organisasi tersebut telah mencatat delapan kematian akibat penyakit itu sejak 25 Agustus, termasuk enam kasus di Aleppo di utara dan dua di Deir ez-Zor di timur.

"Ini adalah wabah kolera pertama yang dikonfirmasi dalam beberapa tahun terakhir. Penyebaran geografis mengkhawatirkan, jadi kami harus bertindak cepat,” kata Brennan dikutip skynewsarabia.com, Selasa.

Baca Juga:

Jumlah kasus kolera yang dikonfirmasi mencapai 20 di Aleppo, empat di Lattakia dan dua di Damaskus.

Sementara itu, di wilayah Raqqa , Al -Hasakah, Hama dan Latakia memiliki lebih sedikit kasus yang dicurigai.

[br]

Sebelum wabah kolera baru-baru ini, krisis air menyebabkan peningkatan penyakit seperti diare, kekurangan gizi dan penyakit kulit di wilayah tersebut, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami perlu meningkatkan kapasitas untuk tindak lanjut dan pengujian. Upaya sedang dilakukan untuk mengirimkan air bersih ke masyarakat yang paling terkena dampak," tambah Brennan.

Kolera, yang sering disebabkan oleh makan makanan atau air yang terkontaminasi, menyebabkan diare dan muntah.

Mereka biasanya muncul di daerah pemukiman yang menderita kelangkaan air minum atau kurangnya jaringan pembuangan limbah.

Penyakit ini mempengaruhi antara 1,3 juta dan empat juta orang setiap tahun di dunia, dan menyebabkan kematian antara 21 ribu dan 143 ribu orang. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
WHR 2023: Israel Bertahan di Urutan ke-4 Negara Paling Bahagia di Dunia, Afghanistan Paling Tidak Bahagia
Pengakuan Mengejutkan Angelina Jolie: Ingin Mati Ditangan Pembunuh Bayaran
Bupati Inhil Dukung Penuh Kemajuan Wilayah Wisata Religi Tuan Guru Sapat
Indonesia akan Mengirimkan Bantuan Tambahan ke Turki-Suriah
Ditengah Duka Gempa Turki-Suriah, 53 Orang Tewas Diberondong Peluru ISIS di Suriah
Kekurangan Dana, PBB akan Pangkas Bantuan Makanan bagi  Pengungsi Rohingya
komentar
beritaTerbaru