PEKANBARU (Pesisirnews.com) - Seorang Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Riau, Fitri Yulisunarti (40) ditemukan tewas secara mengenaskan di parkiran Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2020).
Mayat Fitri ditemukan tergantung dalam mobil di basement atau parkiran kantor DPRD Riau.
Terkait kematian PNS wanita yang menggegerkan warga Kota Pekanbaru ini, polisi memeriksa seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) DPRD Riau pria berinisial Fe.
Baca Juga:
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mendalami dugaan pembunuhan terhadap korban berinisial Fitria. Selain Fe, ada 5 orang satpam yang juga diperiksa sebagai saksi..
"Iya (Fe diperiksa), masih didalami keterangannya. Saksi-saksi lain juga diperiksa," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan dikutip merdeka.com Sabtu (10/9).
Baca Juga:
Fitria merupakan ASN yang berdinas di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pemprov Riau. Sedangkan ASN pria berinisial Fe berdinas di Sekretariat DPRD Riau.
"Kami masih melakukan proses penyelidikan lanjutan terkait kasus ini. Kita juga berkoordinasi dengan tim medis," ujar dia.
[br]
Ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan
Wanita berhijab ini ditemukan tewas di dalam mobil, Sabtu siang di basement gedung DPRD Riau. Kondisinya mengenaskan saat ditemukan.
"Korban saat ditemukan menggunakan baju merah dan rok hitam dengan kondisi duduk di kursi tengah mobil Daihatsu Terios silver," ucap Andrie.
Setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) jasad wanita tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan autopsi.
[br]
Lima satpam diperiksa polisi
Lima orang satpam yang bertugas di Kantor DPRD Riau menjadi saksi atas temuan mayat korban. Kelimanya yakni EF (37), BFW (26), Ik (22), FA (29) dan Ri (39).
"Saksi yang pertama kali menemukan yakni satpam inisial EF dan BFW. Saat itu, keduanya melaksanakan patroli karena bertugas jaga pagi dan mengecek situasi areal Kantor DPRD Riau," kata Andrie.
Saat mengecek parkir basement, EF dan BFW melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka. Keduanya tak menghiraukan kondisi mobil itu karena sudah tahu siapa pemiliknya dan tidak ada gelagat mencurigakan.
EF dan BFW lalu kembali ke Pos penjagaan depan. Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB, EF mengajak Ik untuk kembali melakukan patroli, mereka melihat pintu mobil korban masih dalam keadaan terbuka.
"Lalu keduanya berinisiatif mendatangi mobil korban. Setelah dicek, mereka melihat korban telah meninggal dunia dalam keadaan leher terikat kain. Atas temuan tersebut EF langsung menghubungi Danrunya untuk memberitahukan kejadian itu. Kemudian dilaporkan ke kita," ucap Andrie. (PNC/MDK)