Sabtu, 22 Maret 2025 WIB

Barat Menduga Rusia Kehabisan Drone asal Iran dan Menuding Moskow Mencari Pengganti ke China

- Selasa, 28 Februari 2023 12:17 WIB
906 view
Barat Menduga Rusia Kehabisan Drone asal Iran dan Menuding Moskow Mencari Pengganti ke China
Kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136, atau yang juga dikenal sebagai drone kamikaze buatan Iran. (Tangkapan layar/Pesisirnews/ Newsweek) 

LONDON (Pesisirnews.com) - Intensitas yang tinggi dalam penggunaan drone kamikaze untuk menggempur Ukraina membuat Rusia disinyalir Barat mulai kehabisan drone yang disebut berasal dari Iran.

Meskipun Teheran telah membantah memasok Rusia dengan drone buatan mereka, tetapi bukti yang di dapat dari drone yang berhasil ditembak jatuh, menunjukkan bahwa drone itu berasal dari Iran.

Rusia banyak menggunakan drone dalam kampanye serangan udara yang menargetkan infrastruktur sipil dan energi di kota-kota di seluruh Ukraina.

Baca Juga:

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah laporan yang dikutip Newsweek, Senin, menggambarkan bahwa kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136, atau yang juga dikenal sebagai drone kamikaze, belum digunakan oleh pasukan Rusia sejak 15 Februari.

Pejabat pertahanan Inggris mencatat bagaimana angkatan bersenjata Ukraina menembak jatuh setidaknya 24 UAV per hari antara Januari dan Februari. Berkurangnya penyebaran drone mungkin menunjukkan bahwa Rusia telah kehabisan stoknya saat ini, dan diduga akan mencari pasokan dari China.

Baca Juga:

Di tengah laporan bahwa Rusia sedang mencari sumber drone yang mirip dengan Shahed-136 ke China, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan perusahaan China memberikan "dukungan tidak mematikan" kepada Rusia dan informasi intelijen menunjukkan bahwa Beijing akan segera memberikan "dukungan mematikan" untuk membantu Rusia.

Tetapi Beijing telah menolak tuduhan itu, dan menyebutnya sebagai laporan palsu. Pada hari Jumat pejabat China menyampaikan mereka belum membuat keputusan akhir tentang ‘bantuan mematikan’, tetapi sedang mendiskusikan harga dan ruang lingkup pasokan drone penyerang dan amunisi dengan Moskow.

[br]

Sedangkan media Jerman, Der Spiegel, melaporkan pada hari Kamis bagaimana Moskow sedang bernegosiasi dengan produsen drone China Xi'an Bingo Intelligent Aviation Technology untuk memproduksi dan mengirimkan 100 drone ZT-180 ke pasukan Rusia pada bulan April.

Sumber tersebut mengatakan bahwa desain kendaraan udara tak berawak mungkin mirip dengan drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran.

Menanggapi laporan tersebut, kontraktor Xi'an Bingo mengatakan kepada VICE World News bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki hubungan bisnis dengan Rusia.

Tetapi Institute for the Study of War (ISW) mengatakan pada hari Jumat bahwa pejabat Moskow kemungkinan akan mencari produsen pertahanan China karena pembatasan sanksi yang telah diberlakukan pada industri pertahanan Rusia.

Terpisah, Presiden Joe Biden mengatakan kepada ABC News bahwa AS akan menanggapi dengan serius jika Beijing memberikan senjata mematikan kepada Moskow.

"Kami telah menjatuhkan sanksi berat kepada siapa pun yang melakukan itu," kata Biden.

Dia menambahkan, "Saya mengantisipasi inisiatif besar dari pihak China jika (China) menyediakan persenjataan ke Rusia."

(PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Erisman Yahya Teken Perpanjangan MoU dengan Universitas Andalas
Tutupi Dugaan Pelesiran Dirut PLN Bersama Keluarga ke Australia, Ketum IWO Minta PLN Jangan Lakukan Pembohongan Publik
Timnas Indonesia Latihan Perdana Di China
Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang Tinggi hingga 4 meter, Masyarakat Perlu Waspada
7 Perguruan Tinggi Indonesia Jalin Kerja Sama dengan 7 Perguruan Tinggi China
Viral, Wanita Pencuci Piring Berangkat Kerja Diantar Naik Mobil Mewah Bentley
komentar
beritaTerbaru