Rabu, 11 Desember 2024 WIB

Temuan Dramatis Surat Tentara Jepang Era PD II yang Berasal dari Kepulauan Indonesia

- Rabu, 19 Oktober 2022 10:52 WIB
828 view
Temuan Dramatis Surat Tentara Jepang Era PD II yang Berasal dari Kepulauan Indonesia
Pasukan Jepang saat PD II. (histclo.com)

GIFU (Pesisirnews.com) - Beberapa surat yang ditulis oleh tentara Jepang yang tewas di sebuah pulau di Indonesia selama Perang Dunia II (PD II) telah ditemukan di Amerika Serikat (AS).

Asosiasi Keluarga Veteran Perang Jepang menerima permintaan dari organisasi nirlaba AS yang telah bekerja untuk mengembalikan surat-surat dari tentara yang ditujukan kepada keluarga mereka di prefektur Gifu, Fukuoka, dan Nagasaki.Terlepas dari upaya terbaik mereka, organisasi sejauh ini tidak dapat melacak beberapa keluarga.

Kosuke Kudo (48), dari Obon Society, sebuah organisasi yang berbasis di AS, yang bekerja untuk mengembalikan barang-barang pribadi kepada keluarga yang hilang selama perang, mengatakan dia berharap dapat mengirimkan surat-surat itu untuk menyampaikan nilai perdamaian.

Baca Juga:

Terpisah, Howard Royal (43), seorang veteran Perang Irak dari 2006-2007, mengatakan surat-surat dari tentara Jepang itu ditemukan oleh ayahnya bersama-sama dalam tas kulit sekitar setahun yang lalu di loteng kakeknya di North Carolina.

Kakek Royal, semasa hidup adalah seorang ahli bedah Angkatan Laut AS yang diyakini telah memperoleh surat-surat itu saat menjelajahi sebuah gua di Wakde, bagian dari kelompok pulau di Indonesia yang menjadi lokasi pertempuran sengit antara Jepang dan AS pada Mei 1944.

Baca Juga:

Sebagai informasi, Pulau Wakde adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan berbatasan dengan negara Papua Nugini. Pulau Wakde ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

"Kakek saya tiba di pulau Wakde setelah serangan udara besar-besaran," tulis Royal dalam email ke Kyodo News yang dikutip JAPANTODAY, Selasa.

"Ketika dia punya waktu luang, dia akan menjelajahi banyak gua di pulau itu. Dia menemukan surat-surat ini di salah satu gua itu," katanya.

[br]

Royal meminta JWBFA melalui Obon Society untuk mengirimkannya ke alamat yang tertulis di surat aslinya, dengan mengatakan bahwa dia merasa mereka harus dikembalikan ke keluarga mereka, jika tidak, mereka mungkin tidak akan pernah tahu keberadaan mereka dari surat itu.

Dari lima surat yang ditemukan, dua berhasil dikembalikan ke keluarga masing-masing. Dari tiga surat yang tersisa, upaya untuk menemukan keluarga mereka ternyata sulit dilakukan.

Satu surat tertanggal 21 September 1943, dan ditulis oleh Naoichi Takagi ditujukan kepada istrinya di kota Oroshi (saat ini bagian dari kota Toki, Prefektur Gifu).

Dia menulis kepadanya bahwa "Sekarang, untuk pertama kalinya, saya ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya."

Takagi meminta istrinya untuk membesarkan ketiga anak mereka dengan “tangan-nya” sendiri.

Yang lain, yang ditulis oleh Iwao Harada kepada seorang wanita yang tampaknya adalah ibunya, Ny. Tome Harada dari Inasamachi, Prefektur Nagasaki, berbunyi, "Saya percaya berpartisipasi dalam Perang Asia Timur Raya dan menjadi semangat heroik untuk melindungi negara adalah yang terbesar dan tindakan berbakti."

Dua surat terakhir adalah "wasiat" tertulis dari Torakichi Yano dari Prefektur Fukuoka, dengan satu ditujukan kepada istri dan anak-anaknya, yang lainnya kepada orangtuanya.

Menurut JWBFA, ketiga pria itu adalah anggota kompi ke-40 anti-pesawat independen angkatan darat dan meninggal di Pulau Wakde pada 20 Mei 1944.

[br]

Asosiasi Keluarga Berkabung Prefektur Gifu sedang mencari anggota keluarga Takagi yang masih hidup, tetapi seorang pria yang diyakini sebagai putranya tampaknya telah pindah dari Gifu sekitar 20 tahun yang lalu, membuat keberadaannya tidak diketahui.Hambatan serupa dalam mencari keluarga Harada dan Yano juga terjadi.

Sementara catatan tempat tinggal yang disimpan oleh pemerintah daerah dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menemukan anggota keluarga yang tercantum dalam alamat.

Kendala lain karena pelaksanaan prosedur birokrasi diperlukan terkait dengan pengungkapan informasi pribadi.

Royal, yang kehilangan banyak teman di medan perang di Irak, mengatakan dia berharap untuk mengembalikan barang-barang ini ke keluarga yang dimaksudkan.

Mengomentari surat-surat yang ditemukan, Kudo mengatakan bahwa, "Sekarang hanya ada segelintir orang yang mengalami perang, jadi penting untuk membiarkan generasi berikutnya belajar tentang nilai perdamaian melalui kenang-kenangan." (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pj Bupati Inhil Tinjau Proses Sortir dan melipat Kertas Suara Pilkada
Pj Bupati Inhil dan Dandim 0314/inhil Adakan Pertemuan Dengan Penyuluh Pertanian
Putin Tuding AS dan Nato Membentuk Aliansi Global Mirip Perang Dunia II
Simak SE MenPANRB tentang Ketentuan Terbaru Tata Cara Penetapan Predikat Kinerja Pegawai ASN
Ditengah Situasi Keamanan Global yang Dinamis, Xi Jinping Berkirim Surat ke Kim Jong Un
Disnaker Rohil Akhirnya Cabut Pencatatan SPTI-SPSI Kubu  Hijrah, Setelah Mendapat Surat dari Kementerian
komentar
beritaTerbaru