Kamis, 24 April 2025 WIB

Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya.

Haikal - Minggu, 25 Juli 2021 10:48 WIB
1.394 view
Bukti Keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
Candi Muara Takus,Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Riau(Foto : GNFI).
PESISIRNEWS.COM- Pada tahun 1896,sarjana Jepang Takakusu menerjemahkan karya I-Tsing,Nan-Hai-Chi-Kuei-Nai Fa-Chan ke dalam bahasa inggris dengan judul ARecord Of The Budhist Religion As Practised In India And The Malay Archipelago.
Dalam buku tersebut tidak terdapat nama kerajaan Sriwijaya,yang ada Shih-Li-Fo-Shih.
Sementara itu,George Coedes menulis mengenai kerajaan Sriwijaya berjudul Le Royaume De Crivijaya pada tahun 1918 M,Lima tahun sebelum tahun 1913.
Dari terjemahan prasasti kota Kapur yang memuat nama kerajaan Sriwijaya dan karya I-Tsing yang memuat nama Shih-Li-Fo-Shih,Coedes kemudian menetapkan bahwa,kerajaan Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan.
oedes juga menetapkanbahwa letak ibukota kerajaan Sriwijaya adalah Palembang,Dengan bersandar pada anggapan Groeneveldt dalam karangannya,Notes On The Malay Archipelago And Malacca,Compilex From Chinese Source,yang menyatakan bahwa,San-Fo-Tsi adalah Palembang.[adsense]
Sedang Prof.Kern menerbitkan tulisan tentang prasasti kota Kapur,sebuah prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di pulau Bangka.[br]
Kern mazih menganggap nama kerajaan Srisijaya yang tercantum pada prasasti tersebut sebagai nama seorang raja,karena Cri biasanya digunakan sebagai sebutan atau gelar raja.
Dalam buku kerajaan Sriwijaya oleh Nia Kurnia dituliskan ada beberapa wilayah yang sering diklaim sebagai pusat kerajaan Sriwijaya,antara lain Kota Palembang,Jambi,Lampung,Riau,dan Thailand.
Masing masing tempat didukung adabya temuan arkeiligis yang berkaitan dengan Sriwijaya,baik berupa candi,prasasti,atau sisa struktur bangunan lama.
Sebagian besar peneliti berpendapat,pusat kerajaan Sriwijaya diduga kuat berada di kita Palembang,Sumatera Selatan,Dugaan tersebut didukung banyaknya prasasti dan situs Sriwijaya yang ditemukan di sekitar Palembang.
Prasasti prasasti tersebut,antara laun prasasti oom Baru(akhir abad ke 7 Masehi),Kedukan Bukit(682 Masehi),prasasti Talangtuo(684 Masehi),prasasti Telaga Batu(diperkirakan abad ke 7 Masehi) dan prasasti Pendek di Bukit Siguntang(abad ke 7 Masehi) prasasti prasasti itu menceritakan keberadaan Sriwijaya dan kutukan bagi para pembangkang.[adsense]
Palembang menjadi pusat Sriwijaya pada masa awal kejayaannya abad ke 7 sampai ke 9,setidaknya ada 18 situs dari masa Sriwijaya di Palembang.[adsense]
Empat situs di antaranya memiliki penanggalan sekitar abad ke 7 sampai ke 8 Masehi,yaitu situs Candi Angsoka,prasasti kedukan Bukit,situs kolam Pinishi,dan situs Tanjung Rawa.
Kerajaan Sriwijaya awal berpusat di Palembang.Fase betikutny,pusat kerajaan berpindah ke Jambi.[br]
Pada abad ke 10 sampai ke 13 Masehi,Kerajaan Sriwijaya makin berkembang,dan pusat pemerintahan berpindah ke daerah Jambi,Riau,atau Thailand.
Perpindahan dipengaruhi budaya kerajaan maritim di tepian sungaiyang cenderung tidak menetap di satu tempat dalam waktu lama.
Asumsi ini diperkuat penanggkan pada sejumlah peninggalan arkeologis di daerah daerah tersebut,yang merujuk wakru pendirian sekitar abad ke 10 sampai abad ke 13 Masehi.
Kerajaan maritim di sumetera itu memang tidak meninggalkan istana atau keraton yang fisiknya masih bisa dilihat hingga sekarang.[adsense]
Padahal,istana atau keraton menjafi rujukan penting untuk menentukan pusat pemerintahan dari kerajaan yang telah tiada.[adsense]
Bukti bukti tertulis tentang Sriwijaya masih langka dan terbatas,bahkan sebagian besar manuskrip justru terdapat di luar negeri.Penggalian dan kajian ilmiah yang ada belum bisa mengungkap semua fakta sejarah kerajaan itu.(okezone).

SHARE:
Tags
Kapolres Inhil Blusukan ke Pasar Tradisional Tembilahan dan Berikan Bantuan Sembako ke WargaPuluhan Orang di Tembilahan Kembali Terjaring Operasi Yustisi Prokes Covid-19Puluhan Warga KaPuluhan Warga Kampung Hajar Seorang Oknum Polisi Hingga Babak Belur
beritaTerkait
Viral Puluhan Warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Hancurkan Gerai Vaksin

Viral Puluhan Warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Hancurkan Gerai Vaksin

Puluhan Warga Kampung Hajar Seorang Oknum Polisi Hingga Babak Belur, Ini Penyebabnya

Puluhan Warga Kampung Hajar Seorang Oknum Polisi Hingga Babak Belur, Ini Penyebabnya

Kapolres Inhil Blusukan ke Pasar Tradisional Tembilahan dan Berikan Bantuan Sembako ke Warga

Kapolres Inhil Blusukan ke Pasar Tradisional Tembilahan dan Berikan Bantuan Sembako ke Warga

Puluhan Orang di Tembilahan Kembali Terjaring Operasi Yustisi Prokes Covid-19

Puluhan Orang di Tembilahan Kembali Terjaring Operasi Yustisi Prokes Covid-19

komentar
beritaTerbaru