Kamis, 06 Februari 2025 WIB

Deklarasi Glasgow: Komitmen Negara dan Industri Mobil dalam Membatasi Pemanasan Global

- Kamis, 11 November 2021 09:47 WIB
587 view
Deklarasi Glasgow: Komitmen Negara dan Industri Mobil dalam Membatasi Pemanasan Global
Ilustrasi: Kepadatan mobil yang membuat polusi udara di pusat kota Beijing, Tiongkok. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)

GLASGOWS, Pesisirnews.com - Sejumlah negara, produsen mobil dan perusahaan penyewaan mobil menyatakan komitmen dalam Deklarasi Glasgow pada pembicaraan iklim di kota Skotlandia, Rabu (10/11).

Komitmen datang pada hari yang didedikasikan untuk transportasi di konferensi untuk memastikan semua mobil dan van baru bebas emisi pada tahun 2040, atau lebih awal. Kemudian pembuat kebijakan dapat mempercepat upaya untuk membatasi pemanasan global pada pertengahan abad ini.

Dilansir dari Reuters, Kamis (11/11), diantara negara-negara yang sudah mendaftar dalam Deklarasi Glasgow yaitu Skotlandia, Selandia Baru, Polandia, termasuk Inggris, yang akan menjadi tuan rumah KTT COP26.

Baca Juga:

Sejumlah perusahaan mobil juga menyatakan komitmen untuk menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar fosil secara bertahap pada tahun 2040. Mereka berjanji untuk mempercepat transisi ke kendaraan emisi rendah karbon, yang bertujuan untuk ‘pasar hijau’ pada tahun 2035.

Volvo, Ford, GM menargetkan kendaraan tanpa emisi 100%. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengekang pemanasan global.

Baca Juga:

Adapun Volvo, telah berkomitmen untuk sepenuhnya menggunakan listrik pada tahun 2030. Secara terpisah Volvo mengatakan akan mengasumsikan harga karbon 1.000 krona Swedia pada semua proyek masa depan.

Penandatangan utama termasuk Ford dan General Motors (GM), negara terpadat kedua di dunia, India dan pembeli korporat utama kendaraan termasuk Leaseplan, yang menyewakan 1,7 juta mobil di 30 negara.

[br]

Selanjutnya ada Daimler AG, Mercedes-Benz, BYD Co Ltd China, Jaguar Land Rover, dan Tata Motors Ltd India.

Tetapi dua pembuat mobil top dunia, Toyota Motor Corp dan Volkswagen AG serta pasar mobil utama China, Amerika Serikat dan Jerman, tidak mendaftar dalam tantangan untuk beralih ke nol emisi.

Produsen mobil No. 4 dunia, Stellantis juga hilang dari janji hari Rabu, mengikuti Honda Motor Co Ltd Jepang, Nissan Motor Co Ltd, BMW Jerman dan Hyundai Motor Co Korea Selatan.

Sebuah sumber industri mengatakan beberapa pembuat mobil mewaspadai janji tersebut karena membuat mereka berkomitmen pada perubahan teknologi yang mahal, tetapi tidak memiliki komitmen serupa dari pemerintah untuk memastikan bahwa infrastruktur pengisian daya dan jaringan yang diperlukan akan dibangun.

Sedangkan perusahaan dan kota yang menyatakan berpartisipasi dalam komitmen nol emisi adalah perusahaan transportasi online Uber (UBER.N) dan pengecer makanan Sainsbury's (SBRY.L) dari Seoul, Korea Selatan dan Sao Paulo, Brasil.

Sementara Amerika Serikat dan China sebagai negara dengan ekonomi dan pasar mobil terbesar terbesar di dunia tidak bergabung dengan komitmen tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya.

[br]

Martin Kaiser, Direktur Eksekutif Greenpeace Jerman, mengatakan dibutuhkan peran produsen utama untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil yang berdampak pada pemanasan global.

"Untuk menghentikan bahan bakar fosil baru, kita perlu memutuskan ketergantungan kita. Itu berarti kita harus beralih dari mesin pembakaran ke kendaraan listrik dan menciptakan jaringan transportasi umum yang bersih tanpa penundaan,” katanya.

Di lain pihak, seorang juru bicara lingkungan Jerman mengatakan pemerintah negara itu tidak akan menandatangani deklarasi tersebut karena belum mencapai konsensus internal pada "aspek marjinal" dari janji mengenai apakah bahan bakar yang terbuat dari energi terbarukan tetapi dibakar dalam mesin pembakaran dapat menjadi bagian dari solusi.

Data dari Badan Energi Internasional menunjukkan, mobil, truk, kapal, bus dan pesawat menyumbang sekitar seperempat dari semua emisi karbon global, sebagian besar dari kendaraan di jalanan.

Sebelumnya Komisi Eropa telah mengusulkan larangan efektif terhadap kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2035, disertai dengan komitmen untuk infrastruktur pengisian daya yang diminta oleh pembuat mobil. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru