Sabtu, 19 April 2025 WIB

Afghanistan Gerbang Persekutuan Islam-Kristen?

Haikal - Selasa, 31 Agustus 2021 19:12 WIB
817 view
Afghanistan Gerbang Persekutuan Islam-Kristen?
Anwar Hudijono, penulis tinggal di Sidoarjo
“Perang di Afghanistan, saya kira tidak berlebihan, jika menggunakan perspektif Quran Surah Al Maidah.”
Oleh Anwar Hudijono
APAKAH benar Rusia membantu Taliban dalam memenangi secara telak dan spektakuler atas Amerika plus NATO?
Untuk mendapat jawaban yang sahih, tidak mudah. Sejauh ini tidak ada sikap resmi kedua belah pihak. Bahwa Rusia membantu Mujahidin Taliban masih sebatas dugaan. Tentu tidak asal duga menduga. Ada dukungan argumentasi politis dan fakta-fakta yang tafsirnya bisa ke arah itu.[adnow]
Misalnya, memang saat ini terjadi permusuhan antara Rusia dengan Amerika. Dalam politik berlaku kaidah “lawan musuhku adalah temanku”. Selama ini Rusia membantu musuh Amerika seperti Suriah, Venezuela, Cuba, Iran.[adsense]
Indikator lain, terjadinya kontak-kontak intensif Taliban dengan Rusia menjelang kemenangan Taliban. Dukungan moral Rusia begitu Taliban kembali berkuasa. Seperti tidak melakukan evakuasi staf kedutaannya.[br]
Tulisan ini berdasar asumsi bahwa Rusia memang membantu Taliban. Sekali lagi asumsi. Bukan kebenaran faktual yang sudah teruji.
Atas dasar asumsi itu saya melihat dukungan Rusia ke Taliban ini, insya Allah, sebagai awal persekutuan Islam-Kristen dalam perspektif nubuwat akhir zaman atau eskatologi Islam.
Alasannya, pertama, peristiwa ini terjadi di Afghanistan. Yang merupakan jantung kawasan Khurosan. Dalam peta geografi kuno yang begitu penting dalam geopolitik akhir zaman, di kawasan ini akan keluar Dajjal, dan keluar pula Pasukan Imam Mahdi. Semacam garis start yang penyelesaian finalnya di Yerusalem.
Kedua, merujuk Hadits bahwa di akhir zaman akan terjadi persekutuan Islam dengan Kristen melawan musuh secara bersama.
Pakar eskatologi Islam Syekh Imran Hossein melihat bahwa golongan yang akan bersekutu dengan Islam itu adalah Kristen Ortodoks. Nah, representasi Kristen Ortodoks saat ini adalah Rusia.
Ketiga, sejak awal perang di Afghanistan ini ada nuansa apostle atau nubuwat keagamaan.
Ingat, sesaat WTC dibom tanggal 11 September 2001, Presiden Amerika George W Bush langsung mendeklarasikan perang melawan terorisme yang akan menjadi perang salib kedua.[adsense]
Perang salib adalah perang berjargon keagamaan Kristen Katolik melawan kelompok Islam.[adnow]
Merujuk pandangan Jonathan Black dalam bukunya yang termasyhur, The Secret History of The World, perang salib juga menyasar dari Katolik kepada kelompok Kristen Ortodoks.[br]
Sementara jantung Kristen Ortodoks yang dulu di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki) kini berada di Rusia. Dalam konteks ini bisa memperkuat tesis Syekh Imran Hossein tersebut.
Saling Melindungi
Maka, perang di Afghanistan, saya kira tidak berlebihan, jika menggunakan perspektif Quran Surah Al Maidah.
Kita mulai dengan Al Maidah 51.
“Wahai orang-orang beriman. Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin (mu). Mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.”
Dilanjutkan dengan ayat 52:
“Maka, kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit segera mendekati mereka, seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan, atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.”
Ayat di atas menegaskan tentang kelompok atau golongan tertentu, baik di Yahudi, Kristen maupun Islam. Tidak dialamatkan untuk semua umat dalam ketiga agama. Nah, dalam kasus Afghanistan, mengikuti alur pemikiran Syekh Imran Hossein bahwa NATO dan Amerika adalah representasi zionisme yang merupakan koalisi atau persekutuan kelompok tertentu di Yahudi dan Kristen.[adnow]
Produk persekutuan ketiga kelompok ini bisa dibaca dengan perspektif ayat 57.
“Wahai orang-orang beriman. Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.”[adsense]
Memang yang menjadi penguasa adalah kelompok orang Islam. Tapi sebenarnya hanya sebatas “seolah berkuasa”. Sekadar wayang “mati”. Penggeraknya tetap “invisible hand” atau dalang. Maka tidak perlu heran, ketika dalangnya kabur, wayangnya masuk kotak. Layaknya kacang panjang pisah dari lanjarannya.[br]
Di dalam persekutuan semacam itu, kalau kita cermati ayat di atas sebenarnya unsur kelompok Islam hanya sebatas pelengkap penyerta. Bahkan pelengkap penderita. Dalam istilah pewayangan sebatas bolo dupak. Dalam film disebut figuran. Tidak masuk dalam elite strategis.
Karena status hanya bolo dupak, seandainya ada endum-enduman (bagi hasil), hanya sebatas mendapat recehan. Kalau tumpeng misalnya, hanya mendapat gogrokan. Tapi jika ada sakitnya, kelompok bolo dupak inilah yang justru paling remuk. Kalau di film action, mereka ini berperan sebagai figuran yang mendapat perlakuan kasar, gebuk, injak, dan bahkan harus mati.[adsense]
Terlepas apakah Afghanistan benar-benar menjadi pintu gerbang persekutuan (aliansi) Islam dengan Kristen di akhir zaman atau tidak, yang jelas persekutuan itu pasti terjadi. Hal itu bersifat alamiah. Natarul. Sudah menjadi kodrat Ilahi, ketentuan Tuhan.[adnow]
Seperti bulan dan bintang yang memiliki masa edarnya bareng. Tidak ada kok bintang nyelonong keluar di siang hari. Tentu saja persekutuan itu antara golongan tertentu di Islam maupun Kristen. Tidak semuanya.[br]
Yang memastikan itu bukan saya. Tetapi Quran surah Al Maidah ayat 82. “Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah Nasrani.’ Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.”
Cermati kata yang dipilih Allah untuk menegaskan ketentuan-Nya yaitu kata “pasti”. Berarti Allah menjamin pasti terwujud. Cermati pula kata “mawaddah” yang artinya cinta kasih. Hal ini menunjukkan kedekatannya lahir dari lubuk hati yang dalam. Dalam bingkai kemanusiaan. Bukan kedekatan atau aliansi dalam konteks bisnis, politik, vested of interest, apalagi konspirasi jahat.[adsense]
Nah, masalahnya apakah kelompok di Kristen yang menjadi sekutu alamiah Islam itu mesti Kristen Ortodoks? Apakah hanya satu golongan atau banyak golongan. Mengingat di Kristen itu banyak sekali golongan?[adnow]
Yang jelas, persekutuan Islam-Kristen pasti terjadi. Yang jelas pula pernah terjadi pada zaman Rasulullah. Alkisah, umat Islam mengalami penindasan yang sangat berat oleh kaum kafir Mekah. Ada yang disiksa, bahkan dibunuh.[br]
Nabi menyarankan agar pergi ke Abisinia yang rakyatnya menganut Kristen. Pada saat itu di dalam Kristen sudah terjadi perselisihan. Ada golongan yang menuhankan Ibu Maria. Menuhankan Yesus. Dan juga ada yang tetap mengesakan Allah.
“Tempat itu diperintah seorang raja dan tak ada orang dianiaya di situ. Itu bumi jujur, sampai nanti Allah membukakan jalan buat kita semua,” kata Nabi seperti ditulis Dr Haekal dalam buku, Sejarah Hidup Muhammad.
Isa Al Masih
Berangkatlah rombongan muslimin sebanyak 15 orang, terdiri dari 11 pria dan 4 wanita. Inilah gelombang hijrah pertama.[adnow]
Penguasa kafir Mekah tidak membiarkan umat Islam hijrah ke Abisinia. Maka diutuslah Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah untuk melobi Raja Abisinia, Najasyi atau Negus agar mengembalikan kaum muslimin ke Mekah. Duta penguasa Mekah itu membawa hadiah untuk raja maupun pejabat-pejabat lain. Maksudnya menyuap begitulah.[br]
Proses negosiasi berlangsung sangat alot. Dramatis. Hampir saja Najasyi memulangkan kaum muslimin. Babak berikutnya yang menjadi instrumen dalam negosiasi bukan aspek politik atau ekonomi melainkan aspek teologis.
Raja menanyakan tentang Islam. Sampai akhirnya Jakfar bin Abi Thalib, anak muda yang menjadi pemimpin rombongan, membacakan Quran surah Maryam (19). Di dalam surah itu antara lain dijelaskan tentang eksistensi Isa Al Masih.
Setelah mendengar dengan seksama yang dibacakan Jakfar, Najasyi mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya di tanah. Dan dengan sikap sangat gembira dan ceria, Najasyi berkata, “Antara agama tuan-tuan dan agama saya tidak lebih dari garis ini,” tegas Najasyi.[adsense]
Najasyi mengijinkan kaum muslimin tinggal di negaranya sampai waktu tak terbatas. Memberikan perlindungan. Mereka sempat tinggal di Abisinia beberapa lama. Setelah mendengar bahwa gangguan kaum kafir di Mekah mereda, mereka kembali ke Mekah. Tapi ternyata penindasan justru semakin seru. Untuk itulah hijrah kedua ke Abisinia kembali dilakukan dengan jumlah 80 orang.[adnow]
Kaum muslimin tinggal di Abisinia sampai masa setelah Rasulullah hijrah ke Medinah. Mereka hidup di negara itu dengan aman dan damai.[br]
Pilihan Rasulullah ke Abisinia pasti bukan sekadar untuk menghindari penindasan kafir Mekah. Rasulullah terbukti memiliki pemikiran yang visioner, strategis. Menurut pendapat saya, Rasulullah memelihara potensi persekutuan natural yang pasti terjadi antara Islam dengan Kristen.
Berbohong
Memang ada juga golongan Kristen yang memusuhi Nabi. Tapi Nabi tidak bersikap sekeras ketika menghadapi kaum kafir Mekah dan kaum Yahudi. Terutama kepada Yahudi. Rasul sampai mengusir mereka keluar dari Medinah setelah benteng mereka, Khaibar, dihancurkan pasukan muslim.
Kenapa? Karena Yahudi paling keras memusuhi Islam sampai akhir zaman. Yahudi memang sudah memutuskan mengambil posisi sebagai musuhnya Allah, malaikat, rasul, jibril dan Mikail. (Quran: Al Baqarah 98).[adsense]
Golongan Kristen ada yang menipu Nabi. Mereka meminta Nabi mengirim pendakwah untuknya. Ternyata mereka membunuh para pendakwah itu. Tetapi Nabi tidak mengirim pasukan untuk menghukum mereka. Padahal saat itu kaum muslimin sudah sangat kuat. Nabi melakukan doa qunut nazilah.[adnow]
Demikian pula ketika menghadapi golongan Kristen Najran yang menganggap penjelasan Quran tentang Isa Al Masih adalah bohong. Nabi mengajaknya bermuhabalah. Minta keadilan Allah. Siapa yang berbohong akan mendapat laknat Allah dunia akhirat.[br]
Nabi mengucapkan muhabalah lebih dulu. Kaum Kristen melihat ada tanda-tanda alam berupa mendung merah berarak-arak seolah hendak menggulung bumi. Mereka tahu bahwa Nabi di pihak yang benar, sementara Kristen Najran yang bohong tentang Isa. Akhirnya golongan Kristen itu memilih tidak meneruskan muhabalah dan sebagai gantinya membayar denda.
Peristiwa muhabalah yang diabadikan Quran itu adalah tonggak monumental kemenangan Nabi atas kaum Kristen tanpa pertumpuhan darah.
Pasukan Islam juga perang melawan pasukan Romawi Timur, yang dikenal sebagai Perang Mu’tah tahun ke-8 hijriyah. Romawi Timur adalah pusat Kristen Ortodoks. Tentara Islam berjumlah 3.000 orang. Melawan 200.000 tentara musuh yang terdiri dari 100.000 tentara Romawi Timur, 100.000 tantara Arab Kristen digabung kaum musyrik.[adsense]
Penyebab perang karena penguasa lokal di Syam (sekarang meliputi Suriah, Palestina, Yordania dan Lebanon) membunuh utusan Nabi menyampaikan surat dakwah ke Gubernur Syam. Perang berakhir sama-sama mundur.[adnow]
Ada golongan Kristen yang sangat dekat dan dihormati Nabi. Pada saat mereka bertemu Nabi di Medinah, Nabi mengijinkan mereka melakukan ibadah di dalam Masjid Nabawi. Sikap Nabi itu bisa dipersepsi bahwa terhadap golongan Kristen tertentu, Nabi bersikap mawaddah.[br]
Mungkin itulah cara Nabi menjaga potensi kodrati ini. Karena umat Kristen akan menjadi Islam itu cuma tinggal selangkah lagi.
Al Maidah 83
Sungguh apa yang dikehendaki Allah itu pasti terjadi. Hal itu ditegaskan di Quran surah Al Maidah 83.
“Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al Quran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad).”[adnow]
Perwujudan kepastian Allah saat ini semakin jelas. Jumlah umat Kristen yang menjadi mualaf semakin banyak. Contohnya di Amerika dan Eropa jumlah umat Isam terus meningkat sangat pesat. Di Moskow saja pada saat Uni Soviet bubar tahun 1991, jumlah umat Islam hanya 60.000. Kini jumlah totalnya lebih 3 juta orang.[adsense]
Bukan itu saja. Jumlah mesjid bertambah pesat. Yang elok, justru banyak masjid itu bekas gereja kemudian umat Islam mengambilalih.[br]
Saya pikir yang dipersepsi Syekh Imran Hossein itu hanya salah satu opsi saja bahwa yang akan jadi sekutu Islam adalah Kristen Ortodoks. Menurut saya, dari golongan apapun, umat Kristen yang berjiwa Hawariyun (pengikut yang taat kepada Nabi Isa), akan masuk Islam. Mereka akan patuh terhadap Isa yang menjadi saksi kebenaran Nabi Muhammad.
Dasarnya Quran surah As Shaf ayat 6.
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ‘Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata bahwa itu adalah sihir yang nyata.”[adnow]
Masalahnya hanya persoalan waktu. Kita tunggu. Tapi kebanyakan manusia suka tergesa-gesa. “Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu.” (Quran: At Taubah 52).[adsense]
Astaghfirullah. Rabbi a’lam (Tuhan lebih tahu)
Mohon jangan langsung like and share tulisan ini. Jangan langsung membenarkan. Pahami secara kritis. Di era pandemi ini yang kian gelap ini merupakan keharusan berpikir kritis, cerdas, untuk menjaga akal sehat dan mengembangkan bashirah.(duta.co).
Anwar Hudijono, penulis tinggal di Sidoarjo
31 Agustus 2021

SHARE:
Tags
beritaTerkait
Presiden Jokowi Beberkan Angka-Angka Penanganan Covid-19 ke Pimpinan Partai Koalisi
Polres Rohil Mediasikan Aliansi Masyarakat dengan PT Salim Ivomas Pratama Terkait Lahan
Prapid Ditolak PN Rohil, Kasus Rudi Sianturi Terkait Sengketa Lahan Tetap Lanjut
komentar
beritaTerbaru