Sabtu, 25 Januari 2025 WIB

Profesor dari Universitas Terkenal Sebut Alien Sudah Masuki Tata Surya dan Lewati Bumi pada 2017

- Selasa, 05 Januari 2021 12:12 WIB
590 view
Profesor dari Universitas Terkenal Sebut Alien Sudah Masuki Tata Surya dan Lewati Bumi pada 2017
Ilustrasi: Alien. (hjackets.com)

Pesisirnews.com - Dalam bukunya berjudul “Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth” yang bakal dirilis 26 Januari 2021 mendatang, Avi Loeb, Ketua Departemen Astronomi Harvard, memaparkan kasus menarik tentang alasan mengapa sebuah objek melakukan perjalanan ke tata surya.

Dia berpendapat, ketika pertama kali kehidupan asing mengunjungi tata surya, itu bukan berupa piring terbang yang melayang di atas kota New York. Kemungkinan besar kehidupan itu adalah sampah dari peradaban alien.

Loeb, mengklaim telah menemukan bukti beberapa sampah luar angkasa yang masuk sistem tata surya.

Baca Juga:

Saat pertama kali ditemukan, awalnya para ilmuwan mengira itu adalah komet biasa. Namun setelah ditelusuri, benda itu bukan komet melainkan sampah teknologi yang dibuang dari peradaban alien.

Loeb bilang, objek ini melakukan perjalanan menuju tata surya dari arah Vega, bintang terdekat berjarak 25 tahun cahaya, dan memasuki bidang orbit tata surya pada 6 September 2017.

Baca Juga:

“Pada 9 September 2017, lintasan objek membawanya paling dekat ke Matahari. Pada akhir September, ia melesat dengan kecepatan sekitar 94.951 kilometer per jam melewati jarak orbit Venus dan pada 7 Oktober di tahun yang sama, ia melesat melewati Bumi sebelum bergerak cepat menuju konstelasi Pegasus dan kegelapan di sekitarnya,” kata Loeb.

Objek sendiri pertama kali ditemukan oleh observatorium di Hawaii menggunakan Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (Pan-STARRS). Benda itu kemudian dijuluki ‘Oumuamua’, berasal dari bahasa Hawaii yang diartikan ‘Pramuka’.

Tidak ada bukti foto yang jelas, namun para astronom bisa melihat Oumuamua melayang selama 11 hari dan berhasil mengumpulkan banyak data.

Sebagai penjelajah luar angkasa, objek alien itu relatif kecil dengan panjang hanya 100 meter.

[br]

Dengan melakukan serangkaian perhitungan, Loeb dan rekannya berhipotesis bahwa ‘Oumuamua’ tidak berbentuk cerutu sebagaimana disangkakan sebelumnya, melainkan berupa piringan setebal kurang dari satu milimeter.

Loeb berspekulasi, ‘Oumuamua’ kemungkinan besar adalah sampah luar angkasa yang pernah digunakan sebagai pelampung navigasi ruang angkasa yang digunakan oleh peradaban zaman dulu.

“Satu-satunya-satunya cara untuk mencari peradaban alien adalah dengan mencari sampah mereka, seperti jurnalis investigasi yang memeriksa sampah selebriti,” kata Loeb.

Tentu saja tidak semua orang setuju dengan teori yang dikemukakan Loeb. Pada Juli 2019, Oumuamua Team of the International Space Science, menerbitkan sebuah artikel di jurnal Nature Astronomy dengan mengatakan bahwa mereka tidak menemukan cukup bukti yang bisa mendukung penjelasan alien untuk objek Oumuamua.

Loeb juga mengaku teorinya bakal menimbulkan kontroversi dan perdebatan di antara para astronom.

“Beberapa orang tidak ingin membahas kemungkinan adanya peradaban lain di luar sana,” katanya sebagaimana dikutip New York Post.

Namun yang pasti, kata Loeb, penemuan Oumuamua yang diyakini sebagai sampah alien akan memicu pencarian serius untuk menemukan lebih banyak sampah luar angkasa.

Sumber: (Kumparan)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Erisman Yahya Teken Perpanjangan MoU dengan Universitas Andalas
Wisuda Sekolah Lansia Bugar, Tingkatkan Kualitas Hidup di Masa Tua
Rektor Universitas Udayana Jadi Tersangka Korupsi, Kerugian Negara Mencapai Ratusan Miliar
Pakar Politik Nilai Gibran Bukan Kader Sembarangan di PDI-P
Jokowi Kaget saat Kaesang Pangarep Utarakan Ingin Terjun ke Politik
Empat Daerah di Indonesia Hari Ini Diguncang Gempa Bumi
komentar
beritaTerbaru