Rabu, 09 Oktober 2024 WIB

Pemerintah Dorong Pelaku Industri Lakukan Pembangunan Berkelanjutan

- Sabtu, 11 Februari 2023 11:11 WIB
643 view
Pemerintah Dorong Pelaku Industri Lakukan Pembangunan Berkelanjutan
Menko Bidang Perekonomian Airlangga meninjau lokasi persemaian PT Vale Nursery di Sorowako Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (10/02). (Foto: ekon.go.id)

MOROWALI (Pesisirnews.com) - Pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas pemerintah sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan ekonomi hijau.

Komitmen pemerintah dalam menerapkan konsep ekonomi hijau juga melibatkan para pelaku usaha industri, di mana perusahaan industri diwajibkan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dalam proses industri yang dilakukan.

“Ekonomi hijau dalam dokumen perencanaan telah dimasukkan dalam RPJMN 2020-2024 dengan tiga program prioritas, yaitu peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Jumat (10/2/2023)

Baca Juga:

Usai menghadiri groundbreaking pembangunan pengolahan nikel rendah karbon di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Menko Airlangga langsung bertolak ke lokasi persemaian PT Vale Nursery di Sorowako Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (10/02).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi komitmen perusahaan untuk melakukan proses industri dengan hasil karbon yang rendah dan diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan.

Baca Juga:

Selain meninjau lokasi persemaian, Menko Airlangga juga mendapatkan penjelasan mengenai denah lokasi persemaian serta menanam pohon polonangka yang merupakan tanaman kayu yang tahan akan rayap.

“Ini merupakan wujud nyata dari implementasi green economy dan sustainable forest management,” ujar Menko Airlangga.

Nursery atau penyemaian benih merupakan salah satu implementasi pemberlakuan sustainable forest management.

[br]

Area nursery tersebut dibangun oleh PT Vale Nursery untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi dan penanaman kembali di kawasan pertambangan.

Fasilitas pembibitan seluas 2,5 hektar tersebut dapat memproduksi 700.000 bibit per tahun. Secara keseluruhan, area yang juga memproduksi berbagai jenis tanaman asli dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati, disiapkan termasuk arboretum (tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan, red), dan showcase yakni seluas 13,6 hektar.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Menteri Perindustrian, Ketua Komisi VII DPR RI, dan jajaran PT Vale Indonesia Tbk. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
DJKI Kemenkumham Optimalkan Kinerja Pemeriksa Paten, Merek, dan Desain Industri
Airlangga: Indonesia Butuh Generasi Muda Kreatif dan Adaptif untuk Hadapi Era Industri 4.0
Deklarasi Glasgow: Komitmen Negara dan Industri Mobil dalam Membatasi Pemanasan Global
Presiden: Industrialisasi Kelapa Sawit Berikan Banyak Manfaat dan Dapat Menghemat Devisa Negara
Tim Krimsus Polda Riau Tangkap 3 Pelaku Penyalahgunaan BBM Bersubsidi untuk Industri
Ditengah Hujan, Kapolres Banjar Lakukan Imbauan Protokol Kesehatan di Lingkungan Industri
komentar
beritaTerbaru