Senin, 13 Januari 2025 WIB
(Pesisirnews.com) - Menurut psikiater, beberapa fantasi seksual pria dan wanita telah berkembang dan berubah dalam beberapa dekade seperti tercantum dalam "The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" edisi kelima: masokisme, eksibisionisme, waria, dan pedofilia.
Tapi bagaimana mengetahui jenis fantasi yang dianggap tidak biasa - atau distigmatisasi?
Sebuah tim dari departemen psikologi dari Universitas Quebec di Trois-Rivieres memutuskan untuk mencari tahu persoalan ini.
Baca Juga:
“Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan sexual fantasy (SF) mana yang langka, tidak biasa, umum, atau tipikal dari sudut pandang statistik,†kata salah satu peneliti, Christian C. Joyal, mengutip The Washington Post.
Untuk mencapai tujuan ini, tim meminta lebih dari 1.500 mahasiswa untuk mengurutkan 55 fantasi seksual dan menggambarkan fantasi favorit mereka sendiri.
Baca Juga:
Contoh: Fantasi peringkat teratas adalah "Saya suka merasakan emosi romantis selama hubungan seksual."
Di antara wanita yang disurvei, 92,2 persen berbagi fantasi ini; sementara di antara laki-laki, sebesar 88,3 persen yang berfantasi ini.
Pada spektrum terendah, kurang dari 1 persen wanita berfantasi berhubungan seks dengan anak di bawah 12 tahun; sedangkan di antara laki-laki, 1,8 persen memiliki fantasi ini.
[br]
Di antara SF ekstrem yang diteliti, peneliti menemukan beberapa temuan menarik, yakni:
- 18,1 persen wanita pernah berfantasi berhubungan seks dengan seseorang yang jauh lebih muda; sedangkan 57,0 persen pria memiliki fantasi ini.
- 27,5 persen wanita berfantasi tentang seks antar ras; sedangkan 61,2 persen pria pernah memiliki fantasi ini.
- 56,5 persen wanita yang disurvei pernah berfantasi berhubungan seks dengan lebih dari tiga orang, baik pria maupun wanita; hanya 15,8 persen pria yang memiliki fantasi seperti ini.
- 64,6 persen wanita berfantasi tentang “didominasi secara seksualâ€; sedangkan 53,3 persen pria memiliki fantasi ini.
Para peneliti mengungkap di kalangan wanita ditemukan SF yang didominasi, dipukul atau dicambuk, diikat, dan dipaksa berhubungan seks dilaporkan 30 persen-60 persen.
Ilustrasi: Fantasi masokis. (Trinity News)
Menurut penelitian tersebut, fantasi didominasi secara signifikan lebih besar untuk wanita daripada pria. Sedangkan fantasi mendominasi secara statistik lebih kuat untuk pria daripada wanita.
“Mayoritas peserta wanita kami dengan fantasi masokis menyatakan bahwa mereka tidak ingin menjalaninya,†tulis penulis utama Christian Joyal.
Artinya, meski dibenak sebagian kaum wanita ada hasrat untuk disakiti saat bercinta, tetapi pada keadaan nyata mereka tidak ingin hal itu dilakukan.
[br]
Para peneliti juga menyebut banyak fantasi seksual yang umum, dan bahkan yang dianggap aneh, hingga yang dapat menimbulkan efek negatif.
"Dokter dan peneliti tidak boleh hanya mengandalkan tema fantasi seksual untuk menentukan apakah itu patologis atau tidak biasa. Harus hati-hati sebelum memberi label SF sebagai tidak biasa, apalagi menyimpang,†kata peneliti.
Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Sexual Medicine ini menyampaikan, persetujuan sangat penting untuk membedakan antara perilaku menyimpang dan hanya yang tidak biasa.
Menurut para peneliti, meskipun fantasi seks patologis mudah didiagnosis (misalnya melibatkan orang yang tidak setuju, menyebabkan penderitaan psikologis pada orang tersebut), para peneliti menyarankan kepada dokter, tidak perlu memilih tema tertentu, dan tidak menstigmatisasi orang yang setuju dengan fantasi tertentu tanpa mendasarkan diagnosis pada data berbasis bukti. (PNC)
