Rabu, 18 September 2024 WIB

Dituding Sebarkan Disinformasi dan Kekerasan, Rusia Larang Google News, Facebook dan Instagram

- Sabtu, 26 Maret 2022 10:53 WIB
548 view
Dituding Sebarkan Disinformasi dan Kekerasan, Rusia Larang Google News, Facebook dan Instagram
Ilustrasi: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Google News. 

MOSKWA, Pesisirnews.com - Di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, raksasa teknologi Google awal bulan ini mengumumkan akan berhenti menjual semua iklan online di Rusia. Alphabet mengatakan mereka akan memblokir pembayaran iklan ke situs web dan video YouTube yang menyebarkan informasi palsu atau berbahaya tentang perang.

Google juga telah memblokir akses ke portal berita Rusia RT dan Sputnik dll di YouTube.Mereka telah menghapus masing-masing aplikasi dari play store-nya dan telah menghapus outlet media milik negara Rusia dari hasil pencarian di Google News.

Sementara itu,pada hari Rabu, Kantor Berita Rusia Interfax mengkonfirmasi bahwa regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor telah menetapkan larangan kepada situs web yang menyediakan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi penting secara sosial yang tidak dapat diandalkan terkait jalannya operasi militer khusus Rusia di wilayah Ukraina.

Baca Juga:

Roskomnadzor mengatakan mereka telah bertindak atas permintaan dari kantor jaksa agung Rusia.

Pekan lalu, pengawas komunikasi Rusia menuduh Google dan anak perusahaannya YouTube melakukan kegiatan teroris, dan meminta mereka untuk berhenti menyiarkan video anti-Rusia.

Baca Juga:

“Sumber berita online Amerika yang dimaksud menyediakan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi yang tidak autentik dan penting bagi publik tentang jalannya operasi militer khusus di wilayah Ukraina,” kata regulator Rusia.

Menanggapi larangan tersebut, Alphabet Inc., perusahaan induk Google, menyampaikan pernyataan, “Kami telah mengonfirmasi bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan situs web Google News di Rusia dan ini bukan karena masalah teknis di pihak kami.”

"Kami telah bekerja keras untuk menjaga layanan informasi seperti Berita dapat diakses oleh orang-orang di Rusia selama mungkin,” ungkap pernyataan itu.

[br]

Rusia melarang Instagram setelah Meta mengizinkan seruan untuk melakukan kekerasan terhadap orang Rusia

Larangan Google News datang beberapa hari setelah Rusia memblokir beberapa situs berbahasa Inggris, termasuk Facebook dan Instagram sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.

Anggota parlemen Rusia juga telah mengesahkan undang-undang baru yang melarang pelaporan peristiwa yang dapat mendiskreditkan pasukan Rusia.

Demikian pula, pengadilan Rusia telah melarang Facebook dan Instagram di negara itu, dan melabeli perusahaan induknya Meta sebagai "ekstremis".

“Mengingat situasinya, outlet media global untuk sementara menangguhkan pelaporan dari Rusia,” kata regulator.

Organisasi-organisasi ini termasuk BBC, CNN, CBC, CBS News dan Bloomberg News. Banyak outlet berita juga telah menghapus byline jurnalis yang berbasis di Rusia setelah menilai ancaman terhadap keamanan mereka.

Larangan Rusia pada Meta datang setelah Facebook dan Instagram dituding memperbarui kebijakan mereka yang memungkinkan seruan kekerasan terhadap Rusia dan pembunuhan Presiden Putin, dan Presiden Belarus Lukashenko di platform mereka.

Sedangkan tindakan terhadap outlet berita Inggris dan Amerika terjadi setelah AS dan Inggris melarang outlet media Rusia di negara masing-masing.

Dalam pembelaannya, regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor telah mengklaim bahwa informasi palsu sedang dijajakan di negara itu atas perintah musuh-musuhnya, termasuk AS dan sekutu Eropa Baratnya. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Rusia - Ukraina Saling Klaim Tewaskan Ratusan Serdadu dalam Pertempuran Bakhmut
Barat Menduga Rusia Kehabisan Drone asal Iran dan Menuding Moskow Mencari Pengganti ke China
Presiden Putin Dipastikan Tak Hadir dalam Pertemuan KTT G20 di Bali
Intip Kemampuan Rudal Corsar yang Digunakan Relawan Ukraina untuk Membunuh Tank Rusia
Tulis Komen Memprovokasi Pembunuhan di Facebook, Netizen Pria Ini Ditangkap Polisi
Inggris Sebut Hanya Ada Kekalahan Rusia di Ukraina pada Peringatan Hari Kemenangan Rusia ke-77
komentar
beritaTerbaru