Rabu, 09 Oktober 2024 WIB

Perang Ukraina Dorong Kenaikan Harga Logam Mulia Emas, Perak dan Platinum

- Selasa, 22 Maret 2022 10:06 WIB
1.051 view
Perang Ukraina Dorong Kenaikan Harga Logam Mulia Emas, Perak dan Platinum
Ilustrasi: Emas, perak dan platinum. (MMSteelClub)

CHICAGO, Pesisirnews.com - Perang yang terjadi di Ukraina mendorong permintaan terhadap logam mulia emas, perak dan platinum alami kenaikan. Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), sementara investor terus mengawasi pembicaraan damai Moskow-Kiev.

Namun kenaikannya dibatasi menjelang pernyataan Ketua Federal Reserve Powell pada pertemuan ekonomi seperti dilansir dari Antara, Selasa (22/3/2022).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, naik 0,2 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.929,50 dolar AS per ounce. Emas berjangka jatuh 13,9 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.929,30 dolar AS pada Jumat (18/3/2022).

Baca Juga:

Emas berjangka melonjak 34 dolar AS atau 1,78 persen menjadi 1.943,20 dolar AS pada Kamis (17/3/2022), setelah tergelincir 20,5 dolar AS atau 1,06 persen menjadi 1.909,20 dolar AS pada Rabu (16/3/2022), dan anjlok 31,1 dolar AS atau 1,59 persen menjadi 1.929,70 dolar AS pada Selasa (15/3/2022).

"Eskalasi lain di sekitar Ukraina akan mendorong aliran safe-haven yang signifikan ke emas, bahkan lindung nilai inflasi bergerak jika kita melihat sanksi yang memicu lonjakan komoditas lain," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga:

Rusia dan Ukraina hampir mencapai kesepakatan tentang isu-isu "kritis", menteri luar negeri Turki mengatakan pada Minggu (20/3/2022), tetapi permintaan untuk aset-aset berisiko mundur dan harga minyak naik karena pertempuran berlanjut.

Sementara desas-desus potensi kompromi selama akhir pekan membawa harga emas turun dari tertinggi mereka, "landasan peluncuran berikutnya untuk emas akan menjadi area 1.900 dolar AS," kata Rob Lutts, kepala investasi di Cabot Wealth Management.

Pekan lalu, emas turun lebih dari 3,0 persen di tengah harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan dan kenaikan suku bunga AS.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan di National Association for Business Economics pada Senin (21/3/2022) bahwa inflasi "terlalu tinggi" dan memungkinkan kemungkinan bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada 2022.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada Senin (21/3/2022) bahwa tujuan dari kebijakan moneter Fed adalah untuk mendapatkan tingkat kebijakan sampai netral secepat mungkin.

Dia melihat total enam kenaikan suku bunga seperempat poin tahun ini dan dua lagi pada 2024 untuk mendekati netral.

[br]

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada Senin (21/3/2022) bahwa dia terbuka untuk pengetatan kebijakan yang lebih agresif, sambil memperkirakan enam kenaikan suku bunga untuk tahun 2022.

Pasar menyiratkan peluang 50-50 untuk kenaikan setengah poin pada Mei dan peluang yang lebih besar lagi pada Juni.

"Bahkan jika perkiraan kenaikan suku bunga Fed menjadi kenyataan, inflasi akan tetap di depan, dan suku bunga riil negatif, menjaga lingkungan positif untuk emas dalam jangka menengah," tulis analis di logam mulia Heraeus dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 22,6 sen atau 0,9 persen, menjadi ditutup pada 25,313 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 8,8 dolar AS atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 1.044,70 dolar AS per ounce. (PNC)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pegadaian Membangun Perekonomian Masyarakat Lewat Digitalisasi Bisnis dan Ekosistem Emas
BUMN Diharapkan Memainkan Peran Penting dalam Wujudkan Indonesia Emas 2045
Karateka Grup Putri Inhil Persembahkan Medali Emas di Porprov Riau ke X Tahun 2022
Viral, Kakak Adik Bongkar Tabungan Selama 3 Tahun Buat Beli Emas untuk Sang Ayah
Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Ada Potongan Pajak jika Beli Sertakan NPWP, Ini Harga Lengkapnya
Harga Emas Selasa Pagi Merosot Hingga di Bawah 1.750 Dolar
komentar
beritaTerbaru