JAKARTA, Pesisirnews.com - Di tengah kelangkaan minyak goreng di pasaran, pemerintah akhirnya memutuskan hanya mengatur harga minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per liter dengan bantuan subsidi seusai diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (15/3) kemarin.
Sementara, harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium dilepas sesuai harga pasar yang sedang tinggi.
Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat, memastikan pasokan minyak goreng kemasan akan kembali membanjiri pasar konsumen. Alasannya, harga ecer tertinggi (HET) minyak goreng kemasan yang tak lagi berlaku.
Baca Juga:
"Segera industri (minyak goreng) akan membanjiri pasar dengan minyak goreng premium dan sederhana karena itu sudah dilepas sesuai mekanisme pasar," kata Sahat yang dikutip dari Republika, Kamis (17/3).
[br]
Baca Juga:
Dengan kebijakan terbaru pemerintah, harga minyak goreng kemasan di level konsumen tentunya akan mengalami kenaikan sesuai tingkat harga minyak sawit (CPO) internasional.
Menurut Sahat, dengan harga CPO KBPN Dumai saat ini sebesar Rp 15.864 per kilogram (kg), harga minyak goreng kemasan sederhana di level konsumen bisa mencapai Rp 23 ribu per liter.
"Untuk kemasan premium, kami perhitungkan itu maksimum Rp 24.800 per liter jika dengan patokan harga CPO saat ini," kata Sahat.
Meskipun demikian, Sahat menjelaskan, pangsa pasar minyak goreng di Indonesia bukan didominasi oleh jenis kemasan melainkan curah.
Saat ini, tercatat minyak goreng kemasan hanya memiliki pangsa sekitar 35 persen dari rerata kebutuhan bulanan sekitar 330 ribu ton per bulan. Adapun minyak curah memiliki pangsa hingga 65 persen.
Untuk minyak goreng curah, harganya diatur sebesar Rp 14 ribu per liter. Harga tersebut dinilai masih terjangkau oleh masyarakat meski naik dari sebelumnya Rp 11.500 per liter.
"Bedanya harga ini bisa sampai Rp 7.500 per liter antara HET Rp 14 ribu per liter dengan real price (harga keekonomian) sekarang Rp 21.340 per liter," ujar dia.
[br]
Berdasarkan pantauan Republika, harga minyak goreng kemasan di toko-toko ritel telah dipatok sesuai harga keekonomian pada hari ini, Contohnya di di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) minyak goreng kemasan dipatok dengan harga Rp 47.300 per dua liter.
Warga mengaku sangat keberatan dengan 'ledakan' harga komoditas tersebut. Namun, mengakui dilema mengingat kondisi kelangkaan minyak goreng saat diberlakukan subsidi.
Menanggapi harga minyak goreng terbaru, salah satu warga Tangsel, Eni (48 tahun) mengatakan, harga tersebut mencekik masyarakat. Kondisi itu memberatkan warga karena saat ini banyak bahan pokok yang memang rata-rata naik, terlebih masih kondisi pandemi Covid-19.
"Beratlah pasti dengan harga segitu. Harus benar-benar putar otak untuk menghemat pengeluaran sehari-hari. Tapi bingung juga kalau langka terus selama ada subsidi," kata Eni. (PNC)