Bagan Batu
Pesisirnews.com- Camat Bagan Sinembah, Sakinah SSTP MSi pada pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan mengaku kecewa dengan hasil agenda Musrenbang tahun sebelumnya. Pasalnya tahun sebelumnya dalam Musrenbang tingkat Desa sudah disepekati bersama, untuk dimohonkan pada Musrenbang tingkat Kecamatan, namun tetap meninggalkan kekecewaan.
"Ada kekecewaan dari Penghulu karena pembangunan di beberapa kepenghuluan tidak ada satupun yang teralisasi. Sehingga, kami selaku pimpinan tingkat bawah, hal itu tentu menjadi beban bagi kita," kata Sakinah.
Mengisahkan hal itu, Camat menyampaikan dengan tegas meminta kepada Pemkab dan DPRD Rokan Hilir agar tidak hanya memberikan janji-janji semata.
"Kami sepakat dari penghulu lurah, kami tidak mau muluk-muluk dan harus ada keterbukaan diantara kita," ucap camat, saat pelaksanaan Musrenbang tahun 2020, Jum'at (21/2) di Gedung LAM Bagan Sinembah.
Asisten II Setdakab Rokan Hilir, Rahmatul Zamri menyampaikan bahwa Musyawarah Rencana Pembangunan - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang - RKPD) adalah merupakan wadah untuk mendiskusikan rencana pembangunan disetiap daerah kepenghuluan dan kelurahan.
"Jangan memasukan usulan pembangunan diluar RKPD. Karena disinilah wadahnya untuk mendiskusikan rencana pembangunan mana yang memiliki skala prioritas," katanya.
Di sampaikannya, bahwa tidak semua usulan dari setiap kecamatan akan dapat terealisasikan. Hal ini karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten.
"Kalau dituruti bisa mencapai Rp 2 T. Bahkan, pernah kami hitung PU sendiri berkisar Rp 60 Milyar," terangnya.
Untuk itu, lanjutnya, setiap usulan yang sudah masuk dalam musrenbang itu akan kembali dibahas ditingkat kabupaten. "Apa yang lebih diprioritaskan nanti kami bahas lagi di forum OPD, kita singkronkan usulan dengan rencana kerja OPD. Habis itu baru di forum DPRD," tegasnya.
Di tempat yang sama, hal senada juga di sampaikan Ketua DPRD Rokan Hilir, Maston, dirinya mengharapkan kepada seluruh Datuk Penghulu dan Lurah yang ada untuk dapat memaklumi jika usulannya tidak terealisasi.
"Harapan kami, hendaknya Penghulu, Lurah dan OPD saling mengerti jika usulan tidak terealisasi. Pada dasarnya, kami juga tidak ingin ada perubahan usulan yang dimasukan di Musrenbang," katanya.
Di ungkapkannya lagi, karena keterbatasan anggaran, sebaiknya hanya dikurangi anggaran dan jangan dihilangkan. "Jangan dihilangkan, tidak apa - apa dikurangi ketimbang dihilangkan. Misalnya harusnya 2 KM, direalisasikan 800 meter," pungkasnya. (Budiman)