TEMBILAHAN – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Kabupaten Inhil (IWO) membuka dompet peduli bagi Nazwa (6), seorang bocah perempuan cilik asal Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil ini.
Nazwa saat ini masih terbaring di RSUD Puri Husada Tembilahan tanpa perawatan intensif yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya, yaitu Pembengkakan empedu hati.
Anak pasangan Dodi dan Yanti ini telah disarankan dokter untuk segera dirujuk ke Pekanbaru, namun keterbatasan dana membuat hal ini urung dilakukan.
Oleh karena itu, DPD IWO Inhil mengetuk pintu hati seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Inhil untuk memberikan donasinya kepada Nazwa.
Ketua IWO Kabupaten Inhil, Muridi Susandi, menuturkan, kehadiran jurnalis ditengah – tengah masyarakat bukan hanya untuk memberikan informasi saja, tetapi juga untuk memberikan bantuan yang bisa langsung dirasakan masyarakat.
"Masyarakat yang butuh bantuan harus kita upayakan sekuat tenaga kita. Tidak hanya memberikan informasi, masyarakat yang butuh bantuan harus kita suarakan agar mendapat perhatian bersama, karena ini saudara kita juga," ujar Muridi Susandi, Rabu (14/8).
Pria yang akrab disapa Sandi ini mengajak masyarakat untuk menyisihkan rezekinya bagi Najwa yang sangat membutuhkan uluran tangan.
"Ayo kita donasikan sedikit rezeki kita untuk Nazwa, agar dia bisa melanjutkan pengobatannya," imbau Sandi.
Bagi masyarakat yang ingin menyumbang uang bisa mentransfer ke Dompet Peduli IWO Inhil melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Nomor Rekening 0175 - 0105 - 1611 - 508 atas nama Muridi Susandi serta contact person di nomor 082392189238 (Edi, kakek kandung Nazwa) 085265292345( Sandi Ketua IWO Inhil)
"Bagi masyarakat yang mau atau sudah transfer ke Dompet Peduli IWO Inhil bisa hubungi kita. Bagi yang mau menyerahkan langsung ke Nazwa juga bisa hubungi nomor keluarganya yang tertera diatas," pungkas Sandi.
Untuk diketahui, menurut pihak RSUD Puri Husada Tembilahan, kondisi Nazwa (6) saat ini sudah sangat parah karena trombosit dan HB nya sudah sangat jauh menurun.
Dengan kondisi tersebut, dikhawatirkan kondisi Nazwa akan semakin parah bila tidak segera dirujuk ke Pekanbaru yang memiliki peralatan lebih lengkap.
Namun Nazwa yang berasal dari keluarga yang sangat kurang mampu, tidak kunjung juga dirujuk ke Pekanbaru karena ketiadaan biaya.
Dodi, ayah Nazwa, sehari-hari hanya bekerja menangkap udang di Sungai Indragiri, sehingga kemungkinan Nazwa akan dibawa pulang saja mengingat kondisi keluarga yang memang rata-rata keluarga kurang mampu.
Keluarga Nazwa memang sangat berharap akan bantuan dari para dermawan, mengingat berbagai cara juga sudah ditempuh keluarga, seperti mendatangi Dinas Sosial untuk kengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang bisa menjamin pengobatan gratis, namun belum di buka kembali oleh Pemerintah Pusat sejak ditutup beberapa waktu lalu.
Begitu juga BPJS yang baru diurus dan baru bisa aktif digunakan 15 hari lagi.